KUNINGAN — Ruang dialog positif mampu dibuka oleh gabungan kelompok anak muda kreatif Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dengan monyodorkan isu-isu krusial terhadap para pasangan calon Pilbup Kuningan 2024.
Acaranya bertajuk “Pemuda Memanggil: Nu Ngora, Nu Nanya” berlangsung pada Jumat, 1 November 2024, di Kopi Hawwu, Jalan Lingkar Kuningan, Kelurahan Cirendang, diikuti pasangan calon Pilbup Kuningan 2024, serta dihadiri oleh ratusan pemuda dari berbagai kalangan, serta masing-masing barisan relawan paslon.
Ketua Penyelenggara Pemuda Memanggil: Nu Ngora, Nu Nanya, Ence Bagus, mengemukakan, kegiatan ini digelar sehubungan Pilkada Serentak 2024, khususnya di Kabupaten Kuningan akan menghadapi Pilbup 2024.
Baca Juga:IMM Subang Ingatkan Calon Pemimpin Daerah untuk Fokus Pada Isu PrioritasPanwaslu Cikaum Sampaikan Saran Perbaikan Puluhan Data Pemilih TMSÂ
Maka, sebagai bagian dari keterlibatan publik, khususnya generasi muda, kelompok-kelompok pemuda di Kabupaten Kuningan, seperti Para Pencari Bupati, Aduide, Naraphoria, dan beberapa kelompok lainnya, berinisiatif untuk menyelenggarakan acara talk show berjudul Pemuda Memanggil: “Nu Ngora Nu Nanya!”.
“Melalui acara ini, diharapkan para Paslon dapat lebih memahami aspirasi anak muda, yang di masa depan akan menjadi penggerak utama perkembangan daerah. Talk show ini akan menjadi wadah bagi para Paslon untuk memaparkan visi dan misi mereka, khususnya dalam menjawab tantangan yang dihadapi generasi muda, seperti lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, lingkungan, kebudayaan, hingga dukungan terhadap industri kreatif dan teknologi,” urainya.
Untuk penelis Pemuda Memanggil: “Nu Ngora Nu Nanya!, dari unsur media diwakili Erix Exvrayanto sebagai jurnalis yang bertugas liputan di area Kabupaten Kuningan.
Erix Exvrayanto menjadi panelis dalam dua sesi. Yakni, ketika diskusi dengan Pasangan Calon Pilbup Kuningan 2024 Nomor Urut 1 Dian Rachmat Yanuar – Tuti Andriani, dan Paslon Nomor Urut 2 Muhammad Ridho Suganda – Kamdan.
Dian-Tuti
Kepada paslon Dian-Tuti, lulusan HI UMY dan Magister Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta ini memantik ihwal Kabupaten Kuningan bisa ‘Go Global’ atau mendunia dengan memakai pisau analisa Robert W. Cox tentang ‘Transnasional Managerial Class.” Sebagaimana harapannya Bupati dan Wakil Bupati Kuningan ke depan tidak menjadikan kelas masyarakatnya bukan sekadar state society. Bisa membawa Kuningan tidak sekadar local for local, tetapi local for the Globe di era Borderless sekarang ini, dimana actor non-state sudah bisa langsung membuat “world order” tanpa bersentuhan dengan batas-batas dan regulasi pemerintah. Maka, diharapkan kepala daerah pun memiliki kapasitas manager capabilities, good ideas, think globally and act globall, serta networking yang luas.