Lalu, Erix juga mengharapkan Bupati dan Wakil Bupati Kuningan ke depan bisa memberantas “judi online” mengingat mengingat adanya laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menyebutkan sebanyak 41 ribu anak di Jawa Barat terlibat judi online. Sehingga, tak menutup kemungkinan generasi milenial dan zilenial Kuningan pun ada yang menjadi korbannya.
Calon Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar menjawab, bahwa sudah mempersiapan model untuk mewadasi sekaligus mengembangkan kreativitas anak muda Kabupaten Kuningan, dimana ada 17 sektor ekonomi kreatif termasuk digitalisasi hingga mampu berdaya saing hingga “Go International” yang akan digalakan Dian-Tuti jika terpilih di Pilbup Kuningan 2024.
Tentang masalah judol pun, Dian menyatakan siap dilaksanakan dengan menggandeng Satgas Pemberantasan Judi Online serta seluruh stakeholder.
Ridhokan
Baca Juga:IMM Subang Ingatkan Calon Pemimpin Daerah untuk Fokus Pada Isu PrioritasPanwaslu Cikaum Sampaikan Saran Perbaikan Puluhan Data Pemilih TMSÂ
Kepada Calon Bupati Kuningan Ridho Suganda, penulis buku “Publisher Rights di Indonesia: Negosiasi Terhadap Platform Digital, Upaya Penyehatan Ekosistem Bisnis Media Massa” ini menanyakan tentang perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan, khususnya terhadap cabang olahraga atletik yang selama ini selalu mengharumkan nama baik Kota Kuda hingga kancah internasional. Namun, keinginan para atletnya yang selama ini harus jauh melaksanakan latihan selalu di Bandung, lantas berharap ada pembangunan pusat latihan di Kuningan.
Kemudian, kepada Ridho Suganda yang adalah Ketua KONI Kuningan, putra dari Bupati Kuningan terdahulu, (Alm.) H. Aang Hamid Suganda, yang disamping terkenal dengan sebutan “Bapak Hotmix” karena sangat baik dalam pembangunan dan pemeliharan jalan di Kabupaten Kuningan, dimana mampu merevitalisasi stadion dan meningkatkan pretasi klub PESIK (Persatuan Sepakbola Kuningan). Namun, kenapa prestasi ini malah menurun sekarang.
Pertanyaan lainnya, terkait kedisiplinan perizinan usaha agar tidak banyak lahan produktif tergusur mengingat potensi utama SDA Kabupaten Kuningan adalah sektor pertanian, serta sebagai Kabupaten Konservasi yang juga berkat gagasan Aang Hamid Suganda sewaktu menjabat bupati. Pun, dampak investasi harus benar-benar dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Kang Edo sapaan akrab Calon Bupati Kuningan nomor urut 2 ini menjawab, bahwa jika dirinya menang dan terpilih, telah menyiapkan master plan untuk pembangunan pusat olahraga terpadu (sport center) di kompleks area Stadion Mashud Wisnusaputra. Walapun, untuk stadion akan direlokasi ke jalan lingkar, supaya bisa membuat lapangan sepakbola dengan kapasitas besar dengan standar FIFA. Sehingga, kendati PESIK belum bisa naik ke kompetisi Liga 1 pun, bisa disewakan ke klub profesional lain. “Pesik, Insya Allah nanti kita beli klub Liga 2 yang pailit, atau marger,” katanya.