BANDUNG – Flyover Pasupati di Kota Bandung, Jawa Barat, ditutup sementara pada malam hari mulai tanggal 4 hingga 7 November 2024. Penutupan dilakukan untuk memastikan kondisi struktur jembatan tetap aman dan layak pakai. Menurut Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, penutupan berlangsung dari pukul 23.00 hingga 04.00 WIB setiap malam. “Sebelum jam 23.00 WIB masih bisa dilewati. Kemudian setelah jam 04.00 WIB bisa dilalui lagi. Penutupan hanya dilakukan sementara waktu saja pada malam hari,” ujar Bambang, Senin (4/11/2024).
Pengujian ini bertujuan mengevaluasi kekuatan struktur jembatan Pasupati yang dilakukan secara berkala. Pengujian rutin ini dilakukan berdasarkan ketentuan dari pemerintah pusat melalui keputusan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kemen PUPR). Bambang menjelaskan bahwa tindakan ini sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 10 yang mewajibkan identifikasi struktur pada jembatan khusus. “Sesuai Permen nomor 10. Untuk jembatan khusus wajib hukumnya dilakukan identifikasi struktur,” jelasnya.
Flyover Pasupati sendiri merupakan jalan layang yang sangat penting bagi kelancaran lalu lintas di Kota Bandung. Jembatan ini sering dilewati berbagai jenis kendaraan, mulai dari sepeda motor hingga kendaraan besar. Bambang menyebut bahwa kondisi Flyover Pasupati saat ini masih baik dan aman untuk dilewati. Namun, dengan tingginya volume kendaraan yang melintas setiap harinya, pemeriksaan ini dianggap penting sebagai langkah antisipasi untuk menghindari potensi kerusakan yang dapat berdampak buruk. “Trafik kendaraan yang lewat Pasupati kan cukup tinggi. Jadi ini sebagai langkah antisipasi, kalau ada kerusakan dan lain sebagainya,” ucap Bambang.
Baca Juga:Peluang Cuan dari Koin Solana! LUCE, GRASS, dan ZEREBRO yang Bikin HebohPilpres AS 2024: Akankah Bitcoin Mengulang Reli Pasca Pemilu?
Selama masa penutupan, arus lalu lintas akan dialihkan ke jalan-jalan di bawah Flyover Pasupati. Untuk membantu kelancaran pengalihan ini, Dinas Perhubungan Kota Bandung bekerja sama dengan pihak kepolisian telah menempatkan petugas di lapangan agar dapat mengarahkan pengendara secara langsung.
Menanggapi rumor terkait pemasangan alat anti-gempa pada jembatan tersebut, Bambang mengatakan bahwa informasi tersebut belum ada konfirmasinya. “Yang pasti hanya pengujian berkala ketahanan struktur jembatan saja,” ujarnya, memastikan bahwa tindakan yang dilakukan saat ini fokus pada pengujian kelaikan struktur tanpa ada intervensi tambahan lainnya.