PASUNDAN EKSPRES – Harga emas Logam Mulia (LM) produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) mengalami penurunan pada perdagangan hari ini, Kamis (14/11/2024). Emas Antam dijual seharga Rp 1.466.000 per gram, turun Rp 11.000 dibandingkan harga sehari sebelumnya.
Sementara itu, harga pembelian kembali (buyback) emas Antam tercatat Rp 1.316.000 per gram, berkurang Rp 12.000 dari posisi kemarin.
“Emas batangan ANTAM LM terjamin keaslian dan kemurniannya selama kemasan tidak rusak. Dengan sertifikat LBMA (London Bullion Market Association), emas batangan ANTAM LM diakui secara global dengan harga jual kembali (buyback) mengikuti pergerakan harga emas dunia. Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi,” demikian keterangan dari situs Logam Mulia.
Baca Juga:Bocoran Tanggal Peluncuran Galaxy S25 Bermunculan, Simak Fitur Galaxy S25 Slim dan Menawarkan Kamera UltraGempa 5.2 Magnitudo Guncang Kabupaten Pangandaran, Tidak Berpotensi Tsunami
Penurunan harga emas Antam ini seiring dengan koreksi harga emas dunia. Pada perdagangan sebelumnya, harga emas dunia di pasar spot ditutup di angka US$ 2.572,55 per troy ons, turun 1,01% dari hari sebelumnya dan mencatatkan level terendah sejak 18 September 2024.
Harga emas dunia tengah berada dalam tren negatif. Dalam sepekan terakhir, harga emas dunia turun sebesar 3,43%, dan dalam sebulan terakhir, harga emas mengalami penurunan 2,9%.
Data inflasi AS yang dirilis kemarin oleh US Bureau of Labor Statistics turut mempengaruhi pergerakan harga emas. Inflasi di Amerika Serikat tercatat 0,2% secara bulanan (month-to-month/mom) pada Oktober 2024, sementara inflasi tahunan (year-on-year/yoy) tercatat 2,6%, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan 2,4% pada September.
Inflasi yang masih tinggi ini berpotensi mempengaruhi keputusan Bank Sentral AS (Federal Reserve) terkait kebijakan suku bunga. Pada Kamis (14/11/2024), peluang penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,25-4,5% tercatat 58,7%, lebih rendah dibandingkan dengan pekan sebelumnya yang mencapai 69,9%.
Penurunan harga emas diperkirakan berlanjut seiring dengan ketidakpastian terkait kebijakan moneter dan kondisi inflasi yang masih tinggi di AS. Karena emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset), banyak investor yang mungkin beralih ke instrumen lain yang lebih menguntungkan di tengah suku bunga yang tinggi.