PASUNDAN EKSPRES – Perusahaan kecerdasan buatan milik Elon Musk, xAI, kembali jadi sorotan. Kali ini, xAI berhasil meraih pendanaan fantastis sebesar US$6 miliar atau setara dengan Rp95 triliun. Angka fantastis ini langsung melambungkan valuasi perusahaan ke level US$50 miliar (sekitar Rp792 triliun). Pendanaan ini kabarnya akan segera rampung pekan depan, dan asal dananya cukup menarik perhatian.
Dana Segar dari Timur Tengah dan Lainnya
Menurut laporan, mayoritas pendanaan ini datang dari sovereign fund di Timur Tengah yang menyumbang US$5 miliar, sementara US$1 miliar sisanya berasal dari investor lain. Rencana besar ini bakal digunakan untuk membeli sekitar 100.000 chip Nvidia, yang akan menjadi fondasi superkomputer terbaru xAI bernama Memphis. Teknologi ini diperkirakan menjadi otak utama untuk sistem Full Self Driving (FSD) Tesla.
Grok: Penantang Baru di Dunia Chatbot
Tahun lalu, xAI meluncurkan chatbot andalannya, Grok, yang digadang-gadang sebagai pesaing berat ChatGPT dari OpenAI, Bard dari Google, dan Claude dari Anthropic. Chatbot ini dikembangkan hanya dalam waktu dua bulan pelatihan namun sudah dibekali kemampuan mengakses informasi real-time dari internet. Dengan fitur ini, Grok tidak hanya sekadar menjawab pertanyaan, tapi juga menawarkan wawasan yang lebih mendalam tentang alam semesta, sesuai visi besar Elon Musk.
Baca Juga:Ethereum Naik 4% Hari Ini, Pasar Kripto Menguat, Bitcoin Jadi Sorotan Utama!Prediksi Kripto Bulan November, Tiga Altcoin yang Siap Melejit! Jangan Lewatkan Potensi Keuntungannya!
Langkah Strategis di Tengah Persaingan Ketat
Pendanaan besar ini bukan hanya tentang angka, tapi juga langkah strategis xAI dalam memperkuat posisi di industri AI global. Dengan teknologi yang mereka kembangkan, xAI tampaknya ingin meredefinisi apa yang bisa dilakukan oleh AI dalam kehidupan sehari-hari. Dari chatbot hingga superkomputer, xAI berambisi menjadi pemimpin pasar dan menggeser dominasi kompetitor besar seperti OpenAI dan Google.
Elon Musk dan Perubahan Politik AS
Yang menarik, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS kabarnya akan memberikan keuntungan besar bagi Elon Musk dalam mempercepat pengembangan teknologi AI. Pemerintahan Trump yang pro-bisnis dinilai bisa memberikan ruang gerak lebih luas bagi perusahaan teknologi seperti xAI untuk berinovasi tanpa terlalu banyak kendala regulasi.