SUBANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan kepala sekolah tempat ARO (9), siswa SD yang menjadi korban perundungan, bersekolah. Langkah ini diambil menyusul meninggalnya ARO setelah dirawat selama tiga hari di ruang ICU RSUD Subang akibat kekerasan yang diduga dilakukan oleh tiga kakak kelasnya.
Penjabat (Pj) Bupati Subang, Imran, menyampaikan bahwa kebijakan ini sesuai dengan komitmen Pemkab Subang untuk menindak tegas setiap kasus perundungan di wilayahnya. “Sejak awal, kami sudah berkomitmen bahwa jika terjadi bullying, maka kepala sekolah akan dipecat atau anak pelaku harus pindah dari Kabupaten Subang,” ujar Imran usai mengunjungi RSUD Ciereng Subang, Senin (25/11/2024) malam.
Imran menegaskan, kepala sekolah tersebut dinonaktifkan hingga pemeriksaan kasus selesai. Ia juga memastikan akan menggelar upacara di sekolah tempat ARO bersekolah di Blanakan, Subang, sebagai bentuk peringatan. “Saya akan undang orang tua dan seluruh kepala sekolah di Subang untuk hadir di sana. Ini untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang,” tegas Imran.
Baca Juga:Ingat Jangan Buang Koin Ini! 5 Koin Salah Cetak Termahal di DuniaJangan Ketinggalan! Mainkan Aplikasi Penghasil Uang Hingga Rp 55.000 yang Sedang Populer, Simak Cara Mainya!
Selain itu, Imran meminta aparat kepolisian untuk bertindak tegas terhadap kasus ini. Menurutnya, meski sosialisasi dan advokasi anti-perundungan telah dilakukan, insiden ini tetap terjadi sehingga penegakan hukum menjadi langkah berikutnya. “Harus ada tindakan hukum agar ada efek jera,” ujar Imran.