Kebijakan Opsen Pajak 2025, Harga Motor Diprediksi Naik hingga Rp2 Juta

Kebijakan Opsen Pajak 2025, Harga Motor Diprediksi Naik hingga Rp2 Juta
Kebijakan Opsen Pajak 2025, Harga Motor Diprediksi Naik hingga Rp2 Juta
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Pemberlakuan pungutan opsen pajak atas Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) mulai 2025 diyakini akan memberikan dampak signifikan terhadap pasar sepeda motor. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memproyeksikan penurunan penjualan motor bisa mencapai 20% akibat kebijakan tersebut.

Menurut Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala, pemberlakuan opsen pajak ini akan menyebabkan lonjakan harga sepeda motor baru secara drastis. “Konsumen sepeda motor sangat sensitif terhadap kenaikan harga. Opsen pajak bisa menaikkan harga motor di segmen entry-level lebih dari Rp800 ribu, sementara segmen mid-high bisa naik hingga Rp2 juta. Inilah yang akan menekan permintaan padahal sepeda motor adalah alat transportasi produktif yang paling dibutuhkan masyarakat di tengah daya beli yang sedang melemah,” ujar Sigit kepda wartawan (17/12).

Kenaikan tersebut bukan angka kecil. Berdasarkan simulasi perhitungan AISI, harga sepeda motor baru diperkirakan naik sekitar 5%-7%, atau dua hingga tiga kali lipat lebih besar dari tingkat inflasi tahunan. Rentang kenaikan berkisar antara Rp800 ribu hingga Rp2 juta, bergantung pada jenis sepeda motor. Harga on the road yang meningkat ini dinilai akan semakin membebani konsumen, terutama di segmen menengah ke bawah yang mengandalkan sepeda motor sebagai sarana transportasi utama.

Baca Juga:Air Rebusan Mi Instan Tidak Berbahaya, Ini Alasannya Menurut Ahli GiziTarif PPN Naik Jadi 12% Tahun Depan, Ini Alasan Pemerintah dan Perbandingannya dengan Negara Lain

Dampak Terhadap Proyeksi Pasar Motor

Sepanjang Januari hingga November tahun ini, pasar sepeda motor domestik tercatat membukukan penjualan sebesar 5,9 juta unit. Angka ini tumbuh tipis sebesar 2,06% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan tren tersebut, AISI sebelumnya optimistis penjualan sepeda motor pada 2025 bisa menyentuh angka 6,4 juta hingga 6,7 juta unit. Namun, optimisme ini goyah seiring dengan munculnya kebijakan opsen pajak.

Sigit menekankan bahwa kebijakan ini berpotensi menekan pasar hingga 20%. Penurunan daya beli dan tingginya harga diperkirakan akan membuat konsumen berpikir ulang untuk membeli sepeda motor baru. “Kami khawatir pasar justru akan tertekan, padahal sepeda motor memiliki peran vital dalam mendukung mobilitas produktif masyarakat,” tambahnya.

Beban Tambahan di Tengah Lemahnya Ekonomi

Kebijakan opsen pajak datang di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. Sepeda motor yang selama ini menjadi andalan masyarakat karena efisiensinya justru diprediksi akan menjadi semakin sulit dijangkau. Segmen entry-level, yang biasanya menjadi pilihan utama masyarakat kelas menengah ke bawah, akan merasakan dampak paling signifikan dari kenaikan ini.

0 Komentar