Spam Menguasai 46,8% Email: Apakah Email Masih Aman?

Spam Menguasai 46,8% Email: Apakah Email Masih Aman?
Spam Menguasai 46,8% Email: Apakah Email Masih Aman?
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Email telah menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas digital, tetapi ancaman terhadap keamanan email semakin serius. Data menunjukkan bahwa email bermuatan malware dan penipuan phishing terus meningkat, bahkan menjadi ancaman yang sulit diatasi meskipun teknologi terus berkembang. Dengan risiko ini, pengguna Gmail diimbau untuk lebih waspada, termasuk mempertimbangkan pembuatan alamat email baru untuk menjaga keamanan data pribadi mereka.

Ancaman di Balik Kemajuan Teknologi AI

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah memberikan dampak besar dalam berbagai sektor, termasuk keamanan siber. Namun, seperti yang diungkapkan oleh firma keamanan siber McAfee, AI bekerja dalam dua arah—untuk melindungi dan menyerang. Penjahat siber kini memanfaatkan AI untuk menciptakan skema penipuan yang lebih personal dan sulit dideteksi. “Seiring perkembangan AI yang lebih mudah diakses saat ini, penjahat siber menggunakannya untuk menciptakan scam yang lebih meyakinkan dan terpersonalisasi,” ujar McAfee.

Sementara itu, Google sebagai pemilik Gmail telah mengambil langkah serius untuk menangkal ancaman ini. Menurut laporan dari Forbes, Google memanfaatkan model AI baru berbasis Large Language Model (LLM) untuk meningkatkan keamanan. “Dengan lebih dari 2,5 juta pengguna Gmail, kami saat ini menyebarkan model AI untuk memperkuat pertahanan keamanan di Gmail, termasuk menggunakan bahasa besar (LLM) baru yang dilatih untuk membasmi phishing, malware, dan spam,” kata Google.

Baca Juga:Tidak Perlu Fotokopi KTP Lagi, Kini Semua Terintegrasi dengan Digital ID!Bekasi Jadi Ibu Kota? Wacana Provinsi Pakuan Bhagasasi Mulai Menguat

Solusi Inovatif untuk Keamanan Email

Upaya perlindungan Gmail tak berhenti di situ. Google sedang mengembangkan fitur bernama Shielded Email, sebuah sistem yang memungkinkan pengguna membuat alamat email alias untuk keperluan terbatas. Fitur ini memastikan pesan yang masuk ke email alias dapat diteruskan ke email utama tanpa harus membagikan alamat email utama pengguna secara publik. Langkah ini serupa dengan fitur Hide My Email dari Apple, yang memungkinkan pengguna menyembunyikan alamat email mereka dengan menciptakan alamat email acak dan privat.

“Untuk menjaga kerahasiaan alamat email pribadi Anda, Anda dapat membuat alamat email unik dan acak yang diteruskan ke akun email pribadi Anda, sehingga Anda tidak perlu membagikan alamat email asli Anda,” jelas Apple. Bagi pengguna Apple yang memiliki fitur ini, sangat disarankan untuk segera mengaktifkannya demi mencegah risiko penipuan melalui email.

0 Komentar