PASUNDAN EKSPRES- Dalam wawancara eksklusif dengan program Mata Najwa yang dipublikasikan pada 12 Februari 2025, Presiden RI ke-7, Joko Widodo, membahas berbagai topik penting, termasuk proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), peran putranya Gibran Rakabuming Raka dalam politik, serta respons terhadap gerakan “Adili Jokowi”.
“Pak Jokowi, kemarin Bapak baru pulang dari Uni Emirat Arab. Apa yang paling menarik dari perjalanan tersebut?” tanya Najwa Shihab.
“Ada undangan pertemuan tertutup dengan sekitar 26 pemimpin dunia, di mana kami membahas revolusi robotik, AI, dan Life 2.0. Ini sangat menarik karena akan benar-benar mengubah dunia dalam 5–10 tahun ke depan,” jawab Jokowi.
Baca Juga:Update Terbaru PVZ Fusion Versi 2.3 – 3.0 dan Link DownloadDownload Naruto x Boruto Ultimate Ninja Storm PPSSPP ISO di Android, Main Offline Tanpa Ribet!
“Apakah Bapak merasa sudah benar-benar memasuki masa pensiun atau masih ingin produktif?” tanya Najwa Shihab.
“Hidup harus diisi dengan produktivitas semaksimal mungkin. Jadi, saya tetap ingin produktif,” jawab Jokowi.
“Ada yang mengatakan Bapak masih ingin ‘cawe-cawe’ dalam pemerintahan saat ini. Bagaimana tanggapan Bapak?” tanya Najwa Shihab.
“Itu hanya guyonan. Saya melihat kepemimpinan Presiden Prabowo sangat baik, dengan approval rating sekitar 80,9%. Dukungan masyarakat dan parlemen juga besar,” jawab Jokowi.
“Apakah Bapak sering memberi masukan kepada Presiden Prabowo?” tanya Najwa Shihab.
“Tidak. Saya di Solo, jadi kalau ketemu hanya berbicara ringan saja,” jawab Jokowi.
“Bagaimana dengan Mas Gibran? Apakah Bapak memberi nasihat kepadanya?” tanya Najwa Shihab.
Baca Juga:Cara Download dan Main Game Toy Story 3 PPSSPP di Android Secara OfflineCara Download dan Main Mortal Kombat: Unchained di PPSSPP Android Secara Offline
“Tidak pernah. Kalau orang Jawa bilang, ‘ojo kemajon’, artinya jangan berlebihan,” jawab Jokowi.
“Belakangan ini ada suara-suara ‘Adili Jokowi’ muncul di tembok-tembok dan demo di beberapa kota. Bagaimana Bapak melihatnya?” tanya Najwa Shihab.
“Itu ungkapan ekspresi, bisa karena kekalahan di Pilpres atau kejengkelan terhadap sesuatu. Ini negara demokrasi, jadi saya menanggapinya biasa saja,” jawab Jokowi.
“Apakah Bapak menduga ada operasi politik tertentu di balik itu?” tanya Najwa Shihab.
“Bisa saja, mungkin masih ada yang belum move on dan berusaha untuk menurunkan reputasi,” jawab Jokowi.