PASUNDAN EKSPRES- Dalam wawancara eksklusif dengan program Mata Najwa yang dipublikasikan pada 12 Februari 2025, Presiden RI ke-7, Joko Widodo, membahas berbagai topik penting.
Mulai dari proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), peran putranya Gibran Rakabuming Raka dalam politik, hingga respons terhadap gerakan “Adili Jokowi” yang belakangan muncul di beberapa kota.
Najwa Shihab menyinggung munculnya tulisan “Adili Jokowi” di tembok-tembok dan dalam aksi demo di beberapa kota.
Baca Juga:Eksklusif! Jokowi Bahas IKN, Peran Gibran, dan Gerakan "Adili Jokowi" di Mata NajwaUpdate Terbaru PVZ Fusion Versi 2.3 – 3.0 dan Link Download
“Itu ungkapan ekspresi, bisa karena kekalahan di Pilpres atau kejengkelan terhadap sesuatu. Ini negara demokrasi, jadi saya menanggapinya biasa saja,” jawab Jokowi.
Ketika ditanya apakah ia menduga ada operasi politik tertentu di balik gerakan tersebut, Jokowi menjawab, “Bisa saja, mungkin masih ada yang belum move on dan berusaha untuk menurunkan reputasi.”
Mengenai proyek IKN, Najwa menanyakan apakah Jokowi khawatir proyek ini akan mangkrak mengingat efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintahan saat ini.
“IKN adalah proyek jangka panjang, bisa 10-20 tahun. Pindah ibu kota tidak semudah itu, semuanya harus disiapkan dengan matang,” jelas Jokowi.
Najwa juga menanyakan pendapat Jokowi terkait langkah pemerintah yang melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp 300 triliun.
“Efisiensi anggaran itu bagus, tetapi harus dilihat urgensinya. Misalnya, pemotongan perjalanan dinas bisa mempengaruhi okupansi hotel dan jumlah penumpang pesawat. Jadi, harus hati-hati agar tidak berdampak negatif,” kata Jokowi.
Ketika ditanya apakah pengalaman di Pilkada membuatnya ingin kembali ke partai politik atau justru tidak ingin terlibat lagi, Jokowi menjawab diplomatis.
Baca Juga:Download Naruto x Boruto Ultimate Ninja Storm PPSSPP ISO di Android, Main Offline Tanpa Ribet!Cara Download dan Main Game Toy Story 3 PPSSPP di Android Secara Offline
“Hidup harus produktif, tetapi untuk berpolitik lagi, saya harus berpikir panjang,” ujarnya.
Najwa juga menyinggung pernyataan Jokowi tentang partai politik yang “super Tbk” dan meminta penjelasan lebih lanjut.
“Partai politik yang ideal adalah yang dimiliki oleh seluruh anggota, bukan hanya segelintir orang,” jawabnya.
Menutup wawancara, Najwa bertanya tentang undangan dari Partai Gerindra yang akan mengumpulkan seluruh ketua partai politik.
“Insyaallah, apabila diundang, saya pasti hadir,” kata Jokowi.
Jika Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, juga hadir, apakah ada hal khusus yang akan dibicarakan?