PASUNDAN EKSPRES- Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, mengadakan pertemuan dengan sejumlah pimpinan daerah dari Kabupaten Tangerang, Karawang, Purwakarta, Bogor, serta Kapolres Bogor dan Kapolresta Tangerang.
Pertemuan ini membahas insiden di Jalan Parung Panjang yang telah menyebabkan sekitar seratus korban jiwa.
Sebelum memulai rapat, Dedi menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas banyaknya nyawa yang hilang di Jalan Parung Panjang.
Baca Juga:Rekomendasi Tempat Terbaik untuk Nonton Manhwa di 2025Rekomendasi Game ISO PPSSPP Paling Dicari Tahun 2025
Ia menyoroti kelalaian negara dalam menyelesaikan masalah publik yang serius akibat kebijakan yang kurang tepat.
Politisi Partai Gerindra tersebut menegaskan bahwa kebijakan yang dimaksud adalah pemberian izin kepada truk tambang tanpa mempertimbangkan aspek-aspek pendukung yang penting, seperti psikologi publik dan infrastruktur.
Dedi menyatakan bahwa akibat dari kebijakan yang kurang tepat tersebut, telah terjadi sekitar 100 kematian.
Menurutnya, hal ini mencerminkan bahwa negara secara tidak langsung telah mengabaikan nyawa masyarakat dengan memberikan izin tanpa mempertimbangkan kondisi infrastruktur.
Ia mendorong para pimpinan daerah untuk berani mengambil sikap tegas. “Selama yang kita lakukan untuk kebaikan, jangan pernah takut,” ujar mantan Bupati Purwakarta ini.
Dedi menambahkan bahwa mereka dipimpin oleh Pak Prabowo yang menginstruksikan untuk berpihak kepada rakyat dengan mengambil tindakan nyata, cepat, dan terukur.
Selain itu, Dedi juga menyinggung masalah di dua lokasi yang menjadi sorotan publik, seperti insiden di Parung Panjang dan kemacetan serta pungutan liar di Puncak.
Baca Juga:5 Jenis Pisang Terbaik untuk Bolu yang Lembut dan HarumDownload Basara 2 Heroes ISO Ukuran Kecil 2025: Game Samurai Legendaris Masih Seru Dimainkan!
Ia meminta agar para pejabat pada hari Minggu tidak ikut berlibur, tetapi mengamati masyarakat yang sedang berlibur.
Sebagai solusi untuk Jalan Parung Panjang, Dedi mengusulkan pembangunan jalan provinsi yang menghubungkan Parung Panjang.
Ia menekankan bahwa kualitas jalan provinsi tersebut harus ditingkatkan dan menolak ide pembangunan tol tambang yang spekulatif.
Dedi menyampaikan bahwa agenda rapat dengan pimpinan daerah setempat adalah untuk menetapkan pengaturan Jalan Parung Panjang, sehingga anak-anak sekolah dapat pergi tanpa harus berbenturan dengan truk tambang.
Ia juga memastikan bahwa jalan provinsi di Parung Panjang akan diperbaiki dan siap mengalokasikan dana sebesar Rp130 miliar untuk tujuan tersebut.