“Tidak ada efisiensi dalam arti pemotongan anggaran, yang ada adalah alih lokasi anggaran. Bahkan, saya menantang Kepala Bappeda untuk menaikkan belanja dari Rp31 triliun menjadi Rp33 triliun,” tuturnya.
Beberapa program prioritas yang akan mendapatkan peningkatan alokasi anggaran antara lain:
Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB): dari Rp 60 miliar menjadi Rp 1,2 triliun untuk meningkatkan akses pendidikan yang lebih layak.
Baca Juga:Dedi Mulyadi Berangkat ke Magelang untuk Ikuti Retret Kepala DaerahDedi Mulyadi: Semua Kepala Daerah di Jabar Wajib Ikut Retret
Perbaikan Jalan: dari Rp 600 miliar menjadi Rp 2,4 triliun guna mempercepat perbaikan dan pembangunan jalan di seluruh Jawa Barat.
Penyediaan Listrik untuk Masyarakat Miskin: dari Rp 20 miliar menjadi Rp 350 miliar untuk memperluas akses energi.
Program Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni): dari Rp 20 miliar menjadi Rp 120 miliar untuk membantu warga memperbaiki kondisi rumah yang tidak layak huni.
Sementara itu, anggaran untuk kegiatan yang tidak berdampak langsung pada masyarakat akan dikurangi atau dihapus, seperti perjalanan dinas yang tidak perlu dan seminar di hotel yang bersifat seremonial.
“Saya memulai dari diri sendiri. Tidak ada anggaran untuk baju dinas baru, perjalanan dinas ke luar negeri, atau studi banding yang tidak relevan,” kata Dedi.