Hadiri Pengajian Ramadan Muhammadiyah, Menteri Nusron Ingatkan Pentingnya Mengangkat Harkat Martabat Umat

Pengajian Ramadan Muhammadiyah
Menteri Nusron saat Hadiri Pengajian Ramadan Muhammadiyah
0 Komentar

Tangsel – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid menghadiri acara Pengajian Ramadan 1446 H yang digelar di Auditorium Universitas Muhammadiyah Jakarta, Tangerang Selatan, Kamis (06/03/2025).

Dalam kesempatan itu, Menteri Nusron sekaligus menyerahkan Sertipikat Hak Milik (SHM) aset tanah milik Muhammadiyah sebanyak 212 SHM, dengan luas 366.432 meter persegi di Desa Bendungan, Kecamatan Jonggol, Bogor, Jawa Barat.

Sertipikat tersebut secara simbolis diserahkan oleh Menteri Nusron kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, disaksikan Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti yang juga menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI.

Baca Juga:Menteri LH: Pesantren Jadi Penggerak Gaya Hidup Sadar SampahJalan Provinsi Jalur Subang Pamanukan Rusak dan Berlubang

Setelah penyerahan sertipikat, Menteri Nusron menyampaikan pidato, bahwa tugas sebagai Menteri ATR/Kepala BPN adalah mengurus persoalan tanah, dan itu adalah mengurus persoalan dan problematika manusia.

“Kami kebetulan di Kementerian ATR/BPN problemnya banyak sekali, seperti problemnya umat manusia. Karena manusia diciptakan dari tanah,” kata Nusron sambil berkelakar.

Menteri Nusron lantas menyampaikan sebuah ayat Al-Quran yang kurang lebih artinya sebagai berikut, “Dari tanahlah Aku ciptakan manusia, dan ke dalam tanahlah Aku kembalikan manusia. Serta dari tanahlah Aku bangkitkan ke dalam kehidupan yang berbeda.”

Karena mengurus persoalan tanah itu sangat berat, Menteri Nusron pun memohon doa restu kepada Muhammadiyah, agar dapat menjalankan tugas dengan penuh amanah.

Ia juga mengajak semuanya untuk mendoakan Presiden Prabowo Subianto, para menteri, kepala daerah, hingga para kepala desa agar dalam menjalankan tugas dengan amanah dan mampu mengangkat harkat dan martabat manusia.

Menteri Nusron menuturkan, bahwa tugas sebagai pemimpin dan pengembangan amanat rakyat itu tidak mudah.

Bahkan Rasulullah SAW pernah berdoa untuk para pemimpin yang memegang amanat rakyat.

Baca Juga:Tata Ruang sebagai Pintu Masuk Investasi, Menteri Nusron Imbau Pemda se-Jawa Timur Tuntaskan RDTRPemdaprov Jabar Komitmen Rawat Masjid Raya

Lebih lanjut ia menceritakan, suatu ketika ada seorang Suku Badui dari pedalaman Arab yang mendatangi Rasulallah SAW dan meminta didoakan karena baru saja dipercaya menjadi kepala suku oleh rakyatnya.

Mendengar permintaan dari suku Badui itu, Rasulallah SAW kemudian mengangkat tangan dan berdoa, yang artinya kurang lebih sebagai berikut:

“Ya Allah kalau ada di antara umatku yang sedang mengurus rakyat dan umatku, lalu selama ngurus umat dan rakyat selalu mengangkat harkat martabat masyarakat, maka angkaylah derajatnya Ya Allah. Tapi sebaliknya, kalau ada di antara umatku yang memimpin rakyatnya tapi dalam memimpin selalu mempersulit umat dan rakyatnya, maka persulitlah hidupnya,” kata Menteri Nusron menceritakan salah satu kisah Rasulullah SAW.

0 Komentar