Kegiatan Santri Ponpes At Tawazun di Bulan Ramadhan, dari Khataman hingga Santunan

Ponpes At Tawazun
KH. Musyfik Amrullah Lc Pimpinan Ponpes At Tawazun saat memimpin kegiatan santri  selama bulan Ramadhan 1446 H yang penuh ramdat dan keberkahan. DADAN RAMDAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Pesantren ibarat Kota Santri, dimana kegiatannya dari sejak dini hari hingga tidur malam sudah terjadwal. Rutinitas santri itu hampir tak ada waktu senggang, pagi, siang dan petang hari, kecuali saat hari libur dan olahraga. Semua waktu begitu padat.

Salahsatu pondok pesantren di Kabupaten Subang, yang cukup terkenal yaitu Pesantren At Tawazun, pesantren modern dimana salahsatu keunggulannya adalah bahasa ingris dan bahasa arab, santri dibiasakan secara terjadwal menggunakan bahasa arab atau inggris.

Apalagi di Bulan Ramadhan ini, jadwal tambah padat, tetapi santr tetap semangat menggapai Ramadhan ini agar mendapatkan keberkahan, rahmat dan tentu malam lailatul qodar, malam seribu bulan.

Baca Juga:BUMD PT SEA Persiapkan Sejumlah Strategi Bisnis di Tahun 2025Salasa Ngosrek, Om Zein Bersih-Bersih Kawasan Pintu Tol Jatiluhur 

Seperti yang disampaikan Oking Sudrajat SPd Kepala Majelis Pembimbing ISTAWA (MPI) / Wakil Direktur Kesantrian Ponpes At Tawazun, kegiatan santri selama bulan Ramadhan 1446 H ini, cukup padat.

Dia menyebut ada sekitar 10 kegiatan harian dan tentatif, mulai dari sahur bersama, pengajian tahsin Al Quran, khataman Al Quran,pengajian kitab Salafiyah Ramadhan (pasaran sampai khatam), shalat taraweh, kultum Ramadhan, pembayaran zakat fitrah dan Bis Ramadhan, Takjil On The Road, Haul Abah KH.Syamsudin Bin KH. Abdurahman serta santunan yatim dhuafa.

Kegiatan yang begitu padat itu, harus diikuti oleh santri hingga tuntas, ada rutinitas lebih khusus yaitu khataman Al Qiuran dan pasaran kitab kuning sampai khatam. Dengan mengikuti semua kegiatan itu, diharapkan para santri terutama kelas atas atau yang hendak lulus, bisa menjalankan kembali di lingkungan mereka tempat tinggal, sehingga pembiasaan itu menerap dan diterapka kembali di kehidupan sehari hari.

” intinya semua pembiasaan saat bulan Ramadhan ataupun bulan yang lainnya, menjadi bekal para santri saat berkiprah di lingkungan masing masing dan bermanfaat untuk masyarakat,” katanya.

Soal pembiasaan bahasa Arab dan Inggris secara terjadwal satu minggu sekali, juga sama , menjadi bekal santri saat masuk ke dunia kerja, dimana bahasa menjadi salahsatu skill khusus yang harus dimiliki di tempat bertugas atau bekerja formal.

“Sedikit banyak ilmu yang didapat, bisa bermanfaat untuk santri juga lingkungan tempat ia tinggal bermsyarakat,” tukasnya.(dan)

0 Komentar