PASUNDAN EKSPRES- Jengkol adalah salah satu makanan yang sangat populer di Indonesia. Dengan cita rasanya yang khas, banyak orang menyukai hidangan yang satu ini.
Namun, sering kali kita mendengar mitos yang mengatakan bahwa makan jengkol bisa menyebabkan asam urat. Apakah benar demikian? Mari kita bahas lebih lanjut.
Menurut dr. Wisda Kusuma, isu jengkol yang menyebabkan asam urat sebenarnya adalah mitos yang perlu diluruskan. Meskipun jengkol memang memiliki kandungan tertentu yang bisa mempengaruhi tubuh, konsumsi jengkol dalam jumlah wajar justru tidak akan menimbulkan masalah.
Baca Juga:Link Koleksi Film Islami Berbahasa Arab + Subtitle Indonesia Terbaru 2025Kenalan Sama Faizal Hussein, Aktor yang Main Jadi Walid di Bidaah
Salah satu alasan mengapa jengkol sering dikaitkan dengan asam urat adalah karena adanya kristal di dalamnya. Namun, apabila dikonsumsi dengan tepat, jengkol tidak akan berisiko bagi kesehatan, terutama pada ginjal.
“Jika kita makan jengkol dalam jumlah yang wajar, tubuh kita bisa mengolahnya tanpa masalah. Malah, rasa ‘pesing’ atau bau setelah makan jengkol bisa menjadi indikasi bahwa fungsi ginjal kita masih bekerja dengan baik,” ujar dr. Wisda Kusuma.
Ini menunjukkan bahwa ginjal kita berperan aktif dalam mengeluarkan zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh, termasuk yang terkandung dalam jengkol.
Jadi, tidak perlu khawatir tentang mitos bahwa jengkol menyebabkan asam urat. Selama dikonsumsi dengan bijak dan tidak berlebihan, jengkol bisa menjadi bagian dari diet yang sehat tanpa menimbulkan masalah kesehatan.
Namun, bagi mereka yang sudah memiliki riwayat asam urat atau masalah ginjal, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jengkol dalam jumlah banyak.
Intinya, makan jengkol tidak akan menyebabkan asam urat kalau dilakukan dengan proporsi yang wajar. Jangan mudah terpengaruh oleh mitos yang beredar.