Program MBG Diharapkan Jawab Tantangan Kasus Kekurangan Gizi di Kabupaten Bandung

Program MBG
Program MBG Diharapkan Jawab Tantangan Kasus Kekurangan Gizi di Kabupaten Bandung
0 Komentar

KABUPATEN BANDUNG – Komisi IX DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan kolaborasi untuk mensosiliasikan progamstrategis nasional Makan Bergizi Gratis. Program MBG akan menargetkan 4 sasaran utama yakni bayi usia 1 sampai 2 tahun, anak-anak, ibu menyusui, dan ibuhamil untuk mengurangi rasio angka gizi buruk di Jawa Barat khususnya KabBandung.

Kegiatan sosialisasi program MBG dilaksanakan di Gedung DPD KNPI Kec. Soreang, Kab. Bandung, Jawa Barat Sabtu, 26 April 2025. Acara yang diikuti oleh 300-an peserta ini dimulai pada pukul 14.00 – 16.00 WIB

Badan Gizi Nasional (BGN) merupakan Lembaga Negara non-Kementerian yang berdedikasi untuk pemenuhan gizi nasional. BGN fokus dalam mendukung penuhprogram Makan Bergizi Nasional (MBG) untuk meningkatkan kualitas hidupmasyarakat

Baca Juga:Perempuan Tangguh di Kementerian ATR/BPN, Dukung Pembangunan Tanpa Batas GenderPetugas Ukur Perempuan di Daerah Terluar Indonesia: Hadir di Garis Depan dengan Pendekatan yang Inklusif

Acara sosialisasi program MBG dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI AsepRomy Romaya, Staff Ahli Sesdeputi Bidang Prokerma BGN Kolonel Cba R. Wira, serta tokoh masyarakat Kabupaten Bandung.

Anggota Komisi IX DPR RI Asep Romy Romana menyampaikan mengenai pentingnya program MBG sebagai tujuan untuk mengatasi berbagai macam permasalahan gizi dengan asupan gizi yang tercukupi.

“Program ini akan membantu mengurangi angka gizi buruk, mencukupi gizi anak-anak, mencukupi gizi ibu hamil, dan membantu menanggulangi stunting,” ucap Asep Romy.

Selain itu, Program MBG juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Badan Gizi Nasional akan menggandeng petani, peternak, dan nelayan setempatdalam memasok bahan baku makanan untuk dapur sehat atau Satuan PelayananPemenuhan Gizi (SPPG).

“Program MBG juga akan membatu sektor perekonomian lokal di mana dapurMBG membeli bahan masakan dari pengusaha lokal atau dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), selain itu terbukanya lapangan kerja baru karena dapur untukMBG membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit,” jelas Asep Romy.

Sementara itu, Staff Ahli Sesdeputi Bidang Prokerma BGN Kolonel Cba R. Wira Manggala mengatakan bahwa untuk mencapai Indonesia Emas 2045 program MBG ini manjadi langkah untuk mengembangkan individu yang berkualitas.

“Individu-individu dengan gizi yang terpenuhi akan memberikan kesehatan dan memicu potensi individu untuk lebih berkembang. Dengan individu yang berkembang ini tentu akan membantu Indonesia untuk lebih bersaing di kancahglobal di masa mendatang,” imbuh Asep Romy.

0 Komentar