oleh:
Drs. H. Priyono, M.Si.
Dosen Fakultas Geografi UMS dan WR III UMS 2001-2005
Kampus adalah tempat untuk menimba ilmu, mengembangkan ilmu dan sekaligus mengaplikasikan ilmu. Ketiga orientasi itu harus diterapkan secara sinergis untuk meningkatkan marwah Perguruan Tinggi di kalangan masyarakat sehingga Institusi keilmuan ini tidak hanya dipandang sebagai menara gading akan tetapi menjadi menara kemanfaatan yang menghidupi dan mensejahterakan masyarakat. Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai salah satu kampus besar di Jawa Tengah bahkan kampus Perguruan Tinggi terbesar di Jawa Tengah dengan jumlah mahasiswa lebih dari 25 .000 menjadi pusat kegiatan keilmuan sekaligus pusat kegiatan ekonomi pada masyarakat sekitarnya. Betapa tidak , dengan student body yang amat besar ditambah dosen dan karyawan yang mencapai 1.000 lebih merupakan komunitas yang sangat potensial untuk mengembangkan usaha di sekitar Kampus seperti unit usaha kost mahasiswa, warung makan, laundry, foto copy dll yang menjadi kebutuhan pokok mahasiswa.
Sejak pk 6.30 pagi, dimulainya jam kuliah pertama hingga pk 20.00 malam, kampus tak pernah sepi karena kegiatan proses belajar mengajar baik kuliah, praktikum,konsutasi maupun kegiatan pengkayaan mahasiswa melalui organisasi kemahasiswaan baik di tingkat Universitas maupun Fakultas. Kegiatan tersebut akan memberikan bekal mahasiswa dalam pendalaman ilmu dan pengkayaan ilmu atau dala istilah kemahasiswaan disebut hard skill dan soft skill . Jika di Perguruan Tinggi umumnya, hanya terdapat tiga kegiatan utama Kampus atau sering disebut dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian serta Pengabdian pada Masyarakat maka di Kampus yang berbasis islam ditambah kegitan Pengembangan Al Islam dan Kemuhammadiyahan.
Interaksi Mahasiswa-Dosen atau sebaliknya adalah sebuah keniscayaan baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Diperluakan etika atau adab sesuai dengan predikat masing masing agar dapat memainkan perannya dengan baik dengan berprinsip pada etika agama maupun kultur yang berlaku. Cara bertutur, cara berkomunikasi dan berperilaku harus menggunakan etika yang standar sehingga tercipta harmonisasi dalam berinteraksi. Kultur di Universitas Muhammadiyah Surakarta, dalam proses pembelajaran selalu menerapkan integrasi Al Islam dan Kemuhammadiyahan dalam pembelajaran dalam bentuk pengetahuan, sikap dan perilaku sehari hari baik di kampus maupun di luar kampus. Implementasinya terwujud dalam setiap mengawali kuliah dipraktekkan membaca ayat ayat Al Quran kemudian dilanjutkan mengerti artinya dan memahami pesan pendek setiap surat yang dibaca kemudian setiap implementasi keilmuan harus berbasis agama misalnya azas kemanfaatan, menggunaka sumber daya dengan efisien/tidak boros, tanggung jawab terhadap kesejahteraan keluarga sehingga tidak meninggalkan generasi yang akan datang , generasi yang tidak sejahtera, disiplin, kejujuran , kerapihan berpakaian,saling mengenal, kebersihan lingkungan,mencari ilmu sepanjang hayat. Pendek kata harus mengimplementasikn nilai agama islam dalam kehidupan sehari hari.