RAGAM – Para ahli menemukan satu planet baru yang dinamakan TOI-1431b, planet ini bukanlah seperti planet yang lain.
Menurut seorang pakar astrofisika, Brett Addison, suhu dari planet asing yang ditemukan itu setara dengan panasnya mesin pada roket.
Tak cuma seperti kobaran api yang dihasilkan roket, planet “neraka” itu, sebagaimana dilansir Cnet, via Fin, memiliki ukuran super masif.
Baca Juga:Ini Kata Dinas Sosial Subang Soal Keluarga Penerima Manfaat Bantuan Pangan Non Tunai Tak Bisa Pilih Sembako Sesuai KeinginanBelum Ada Pembayaran Pajak dari Tiga Wisata Baru di Ciater Subang, Pemda Subang Masih Memaklumi
Jika Jupiter adalah planet terbesar yang ada pada sistem tata surya, maka planet TOI-1431b dikatakan memiliki besar ukuran tiga kali lipat lebih besar dibanding itu. Disebut planet ‘neraka’ ialah disebabkan letaknya yang sangat dekat dengan matahari yang dipunyai tata suryanya.
Oleh sebab itulah, TOI-1431b hanya membutuhkan waktu dua setengah hari, guna melakukan satu putaran (orbit) pada mataharinya.
Penemuan itu dikabarkan para ilmuwan dari University of Southern Queensland’s Centre for Astrophysics, yang berada di Toowoomba, Australia.
Planet Lonjong
Planet berbentuk lonjong dideteksi teleskop luar angkasa milik ESA, CHEOPS. Seperti dirangkum TechRadar (12/1) via Fin, planet yang berbentuk lonjong ini memiliki bentuk unik
Planet ini diberi nama WASP-103b, bentuk planet yang lonjong ini mirip bentuk bola rugby.
Sesuai penuturan para ahli, bentuk dari WASP-103b itu, disebabkan daya tarik gravitasi matahari, yang dikelilingi planet tersebut, yang mengakibatkan planet itu mengalami perubahan bentuk, dari bundar ke arah lonjong.
Planet terunik berbentuk lonjong ini pertama kali ditemukan dengan bentuk seperti tersebut yang terdeteksi oleh satelit ESA yang tengah mengorbit di rasi bintang Hercules.
Baca Juga:Varian Omicron Berbahaya Bagi yang Belum Divaksin, Ini Penjelasan WHOTermasuk Handphone High-End, Segini Harga Samsung Galaxy S8
Berdasar keterangan ESA, WASP-103b ini memiliki ukuran dua kali lipat planet dari terbesar di tata surya kita, yakni planet Jupiter.
Mengitari matahari yang ukurannya dua kali lipat matahari kita, dengan kecepatan yang cukup tinggi, diperkirakan menjadi alasan deformasi planet itu. (Jni)