SUBANG-Stabilitas produksi padi ditentukan oleh kondisi perkembangan pertumbuhan tanamanya. Daya tumbuh kembang padi juga ditentukan oleh minimnya serangan hama penyakit pada tanaman padi tersebut.
Pertumbuhan padi yang normal atau bahkan di atas normal akan menghasilkan jumlah bulir yang banyak dan kualitas padi. Dengan begitu akan menguntungkan petani.
Itulah sebabnya kelompok tani di Kecamatan Compreng mengaplikasikan penyemprotan serentak dalam satu blok area sawah, karena indikasi serangan sundep sudah mulai muncul meski populasinya terbilang masih sedikit.
Baca Juga:Buruan Daftar!! Prakerja Gelombang 20 Sudah Dibuka, Begini CaranyaAda Apa? Kursi PAN di DPRD Subang Sudah Dua Bulan Belum Terisi
Meski begitu, petani tak mau ambil resiko. Mereka bersama-sama melakukan penyemprotan serentak guna mencegah serangan sundep lebih meluas.
POPT Kecamatan Compreng Omsah Neelam Khyar menyampaikan, gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Penggerek Batang Padi (PBP) dilakukan di Poktan Asem Jaya Desa Kalensari Kecamatan Compreng. Dilakukan bersama POPT, PP, petani milenial dan kepala dusun setempat. Juga dihadiri langsung oleh Ketua Poktan Bp. Kaspin.
Serangan sundep masih ringan namun upaya pengendalian dilakukan agar tidak menyebar dan intensitasnya dapat ditekan.
Adapun upaya lain yg dapat dilakukan adalah penyulaman tanaman rusak dengan tanaman sehat, pengaturan pengairan berselang (intermittent irrigation), pemupukan berimbang dan penggunaan pestisida dengan bijaksana.
“Upaya yang dilakukan untuk mengendalikan hama sundep dan penggerek batang adalah sistem air tidak banjir atau gursat. Pemupukan berimbang dan tidak berlebihan, sistem sulam atau ayuman dari tanaman tidak sehat diganti dengan tanaman yang sehat, aplikasi pestisida dan fungisida tepat dosis dan sasaran,” ujar Omsah.(dan/ysp).