BMKG Merilis Prediksi Terbaru Masuknya La Nina dan Peringatan Bencana di Indonesia

Citra Satelit kondisi cuaca sumber /Dok. BMKG Dok. BMKG
Citra Satelit kondisi cuaca sumber /Dok. BMKG Dok. BMKG
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis prediksi terbaru mengenai jadwal masuknya La Nina.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG, indeks Dipole Mode pada bulan Juli 2024 berada pada angka -0.46 (Netral) dan indeks ENSO pada angka 0.115 (Netral). BMKG memprediksi bahwa kondisi IOD Netral akan berlangsung dari Agustus hingga Januari 2025.

 “ENSO diprediksi berpotensi menuju La Nina mulai Agustus 2024,” demikian disampaikan dalam Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian III Juli 2024 yang dirilis BMKG pada Senin (5/8/2024).

Baca Juga:Fakta-fakta Kasus Artis Kontroversial, Saipul Jamil Berulah LagiInformasi Terupdate Harga Emas Antam Hari Ini, Selasa, 6 Agustus 2024

BMKG juga mengeluarkan peringatan terkait potensi bencana kekeringan dan curah hujan tinggi di beberapa wilayah Indonesia. Saat ini, sebanyak 51% zona musim (ZOM) di Indonesia sedang mengalami musim kemarau.

Wilayah yang terdampak termasuk sebagian Aceh, Sumatra Utara, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Banten hingga NTT, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua Selatan.

Pada Dasarian III Juli 2024, aliran massa udara didominasi oleh angin timuran, dengan daerah belokan angin terlihat di sepanjang ekuator. Diprediksi bahwa pada Dasarian I Agustus 2024, angin dari timur akan mendominasi wilayah Indonesia, dengan pusat tekanan rendah terlihat di perairan sebelah barat Sumatra bagian utara.

Dampak La Nina dan Angin Timuran bagi Indonesia

Menurut BMKG, ENSO adalah anomali suhu permukaan laut di Samudera Pasifik yang lebih tinggi dari rata-rata normalnya. ENSO terbagi menjadi tiga fase: El Nino, La Nina, dan Netral.

Pada fase La Nina, hembusan angin pasat dari Pasifik timur ke barat sepanjang ekuator menjadi lebih kuat, yang menyebabkan suhu muka laut di Pasifik timur menjadi lebih dingin. 

Bagi Indonesia, hal ini berarti risiko banjir yang lebih tinggi, suhu udara yang lebih rendah di siang hari, dan lebih banyak badai tropis. 

Masuknya La Nina di saat musim kemarau di Indonesia diharapkan dapat mengurangi dampak musim kemarau tahun 2024, menghasilkan musim kemarau basah di wilayah-wilayah Indonesia.

Peringatan Dini BMKG

Baca Juga:Samsung Tetap Mendominasi Pasar Smartphone GlobalPedangdut Saipul Jamil Kembali Bikin Heboh di Media Sosial

BMKG juga mengeluarkan dua peringatan dini terkait curah hujan tinggi dan kekeringan meteorologis, yang berlaku untuk Dasarian I Agustus 2024:

0 Komentar