SUBANG – Kolam ikan bioflok telah menjadi salah satu kegiatan unggulan yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) di Desa Tanjungwangi, Kecamatan Cijambe.
Kecamatan Cijambe dikenal sebagai salah satu daerah penghasil ikan tawar di Kabupaten Subang.
Budidaya ikan dengan sistem bioflok adalah teknik budidaya yang mengandalkan pasokan oksigen. Sistem budidaya bioflok dipilih karena dianggap lebih efisien dalam penggunaan air dan pengurangan pakan, karena sistem ini memungkinkan daur ulang limbah menjadi pakan ikan.
Baca Juga:Bawaslu Peringatkan Perangkat Desa Harus NetralKasus Narkoba, Polres Karawang Bekuk 12 Orang
Masna, pengelola kolam bioflok, menjelaskan, “Kami memilih sistem bioflok karena ini lebih sederhana tidak memerlukan banyak air dan pemberian pakan tidak sebanyak pada kolam tradisional,” ujar Ajat Sudrajat, Sekretaris Desa Tanjungwangi.
Meskipun ada beberapa kekurangan, Masna mengatakan bahwa kelebihan yang diperoleh dari sistem bioflok lebih menguntungkan. Kolam-kolam bioflok BUMdes tersebar di berbagai dusun di Desa Tanjungwangi, dan hasil ikan dari budidaya ini dijual ke beberapa rumah makan di Lembang.
“Aktivitas ini melibatkan sekitar 12 kelompok peternak yang tersebar di seluruh dusun di Desa Tanjungwangi,” ujar Ajat Sudrajat.
Ajat berharap bahwa BUMdes bioflok di Desa Tanjungwangi akan terus berkembang, dengan peningkatan produksi ikan dan partisipasi warga yang lebih besar. Ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa secara keseluruhan.(acp)