SUBANG-Sampai dengan pertandingan laga kandang Persib kontra Bali United pada 3 Agustus 2023 lalu di GBLA, terlihat masih banyak seat yang kosong lantaran adanya aksi boikot yang dilakukan oleh para pendukung Persib, tak terkecuali Viking Subang.
Nampaknya perselisihan antara para pendukung Persib, yaitu Bobotoh dengan manajemen Persib masih belum menemui titik temu. Diketahui bahwa sampai Senin (7/8), semua komunitas pendukung Persib termasuk Viking Subang, masih melakukan boikot untuk tidak datang langsung ke stadion untuk menonton pertandingan Persib.
“Kami setiap ada pertandingan Persib di Bandung, pasti selalu datang. Jangankan kandang, tandang pun kita pasti datang mengirim perwakilan,” ucap Ketua Viking Subang, Akim kepada Pasundan Ekspres.
Baca Juga:Revitalisasi Stadion Persikas Direspon Positif Pengggemar Sepak BolaKapolres Subang: 2.976 Orang Selamat dari Penyalahgunaan Narkotika
Akim menjelaskan, mengenai hal yang melatarbelakangi para bobotoh untuk melakukan aksi boikot pertandingan Persib, salah satunya adalah mekanisme penjualan tiket.
“Kita tidak pernah mempermasalahkan online (penjualan tiket), karena kita harus terus ke depan ke arah modern. Hanya saja kami ingin dibedakan antara akses komunitas dan individu,” ucapnya.
Masalah pembedaan akses penjualan tiket antara komunitas dan individu juga pernah dijelaskan oleh Ketua Umum Viking Persib Club, Tobias Ginanjar.
“Pembelian tiket komunitas yang harus dilakukan individu lewat aplikasi. Selain tidak berfungsinya peran komunitas, skema ini menjadi masalah baru karena komunitas (terutama yang di luar kota), dipastikan berangkat rombongan. Sehingga pembelian tiket kolektif akan memudahkan mereka untuk berkordinasi dan berkoordinasi dengan para anggotanya,” kata Tobias.
Tidak sampai di sana, kejadian pembagian tiket secara percuma kepada masyarakat yang disebut-sebut dilakukan oleh suatu partai politik juga menimbulkan rasa sedih dan kecewa bagi Bobotoh.
“Saya merasa sedih mendegar kejadian itu, dulu kami ketika berhasil membeli tiket dengan susah payah adalah suatu kebanggaan, kami tidak pernah minta gratis. Sekarang melihat tiket dibagikan begitu saja benar-benar sedih dan kecewa,” ucap Akim.
Hubungan antara manajemen Persib dan Bobotoh juga semakin meregang akibat pindahnya tempat latihan Persib secara mendadak yang sebelumnya di SIDOLIG.
“Awalnya karena kami tidak bisa hadir dalam pertandingan, kami berniat untuk memberi dukungan langsung kepada tim Persib saat latihan di SIDOLIG. Namun tiba-tiba dipindahkan ke tempat lain secara tertutup. Mungkin karena mengetahui kami akan datang, sangat kecewa,” ucapnya.