SUBANG-Harga cabai rawit merah di 15 pasar tradisional yang dikelola oleh pemerintah daerah mengalami kenaikan sebagai akibat serangan hama dan musim hujan.
Harga cabai rawit merah awalnya sekitar Rp50 ribu per kilogram, namun melonjak menjadi Rp70 ribu per kilogram.
Tardi, warga Wanareja Subang yang berprofesi sebagai penjual bakso keliling menyampaikan, harga cabai rawit tiba-tiba naik selama tiga hari terakhir.
Baca Juga:Rampungkan TOD KCJB dan Bangun Bandara Soeta II di Karawang sebagai Dukungan Infrastruktur untuk InvestasiPanwas Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang Dorong Peran Aktif Masyarakat Awasi Pemilu 2024
Meskipun ia tidak mengetahui penyebab pasti kenaikan ini, ia mengambil tindakan dengan membeli cabai kering sebagai alternatif untuk sambal pedasnya.
“Orang yang suka pedas biasanya khawatir dengan harga cabai cengek yang mahal, jadi saya harus menggunakan cabai kering saja,” ujarnya.
Seorang pedagang di Pasar Terminal Subang, Akew menyatakan, kenaikan harga cabai rawit merah sudah berasal dari pemasok. Terkadang, cabai yang diterimanya juga memiliki kualitas yang kurang baik, menyebabkan keluhan dari pelanggan.
“Ada yang layu dan terlihat terkena hama, tetapi harganya tetap tinggi,” kata Akew.
Menurut Akew, harga cabai rawit merah sebelumnya sekitar Rp50 ribu per kilogram, tetapi dalam tiga hari terakhir telah naik menjadi Rp70 ribu per kilogram.
Kepala Bidang Perdagangan DKUPP Subang, Lita Pelitiani mengungkapkan, telah mengirim petugas ke 15 pasar tradisional yang dikelola oleh pemerintah daerah untuk memantau harga komoditas.
Kenaikan harga paling signifikan terjadi pada cabai rawit merah, yang melonjak sebesar Rp20 ribu per kilogram.
Baca Juga:1.500 Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang Lulus Wisuda Gelombang IPolisi Temukan Sarung Golok, Hasil Olah TKP Kasus Pembunuhan di Subang yang Tewaskan Ibu dan Anak
Menurut Lita, faktor yang menyebabkan kenaikan harga ini adalah serangan hama dan musim hujan, yang berdampak pada penurunan kualitas cabai.
Lita juga menjelaskan, cabai di Kabupaten Subang dipasok oleh petani dan pedagang dari Caringin (Bandung) dan Cikopo (Purwakarta).
Oleh karena itu, ketika terjadi kenaikan harga atau pasokan terhambat di dua daerah tersebut, dampaknya akan dirasakan juga di Subang.(ygo/ysp)Â