Dalam bahasa Jawa, “mendo” berarti “setengah matang”. Tempe mendoan disebut demikian karena tempenya digoreng setengah matang. Hal ini berbeda dengan tempe goreng pada umumnya yang digoreng hingga matang.
Tempe mendoan diperkirakan mulai populer pada abad ke-19. Pada saat itu, tempe mendoan sering dijadikan sebagai camilan atau lauk pendamping untuk sarapan pagi.
Seiring berjalannya waktu, tempe mendoan menjadi semakin populer dan menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Saat ini, tempe mendoan dapat ditemukan di berbagai tempat, mulai dari warung pinggir jalan hingga restoran.
Baca Juga:Pamali: Dusun Pocong, Teror Mistis di Desa TerpencilUang Koin 500 Melati Katanya Laku Ratusan Juta, Yuk Cek Faktanya
Nah, itulah resep tempe mendoan yang kriuk-kriuk. Yuk, cobain bikin sendiri di rumah!
(nym)