Dampak Cuaca Panas Ekstrem Kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut Meningkat

Dampak Cuaca Panas Ekstrem Kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut Meningkat
ANTRE: Pasien di RSUD Subang mengantre untuk berobat. YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Kekeringan dan cuaca panas ekstrem, membuat masyarakat di berbagai daerah Kabupaten Subang terserang penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). ISPA didominasi anak-anak dan dewasa, akibat cuaca yang tidak bersahabat terkadang menjadikan perilaku mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat.

Dinas Kesehatan Kabupaten Subang pun gencar mengimbau kepada masyarakat akan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Jika melihat kasus ISPA di bulan Januari hingga Juli 2023, untuk balita trendnya menurun, namun tidak berlaku bagi anak-anak dan dewasa,” ujar Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr Noni.

Baca Juga:Operasi Antik Lodaya 2023, Tim Satuan Reserse Narkoba Polres Karawang Tangkap Delapan Tersangka NarkobaDisambut Antusias, Mercure Karawang dan Permata Beauty Clinic Menggelar Wedding Open House “L’Amour

Melihat dari data yang ada, dr Noni memaparkan, ISPA yang terjadi terhadap balita pada bulan Januari ada sebanyak 2.821 orang, Februari 2.965 orang, Maret 2.951 orang, April,2.670 orang, Mei 2.962 orang, Juni 2.552 orang, dan Juli 2.102.

“Balita tidak terlalu terdampak terhadap cuaca panas, karena jarang keluar rumah. El Nino berdampak terhadap anak-anak dan dewasa,” katanya.

Kepala Sub Bagian Humas RSUD Subang Sri Mulyati mengatakan, dalam cuaca panas ekstrem banyak pasien yang mengunjungi RSUD dengan keluhan ISPA.

“Betul, dominan karena ISPA,” jelasnya.

Pada Bulan Juni 2023 ada 60 pasien ISPA di antaranya 51 rawat inap dan 29 rawat jalan. Pada Bulan Juli ada 84 pasien di antaranya 52 rawat inap dan 31 rawat jalan.

Kepala Puskesmas Sukarahayu Kecamatan Subang dr Sugito mengatakan, ISPA masuk ke dalam 10 besar penyakit rawat jalan di Puskesmas. Ketika cuaca panas dan kering, akan berdampak terhadap saluran pernafasan.

“Betul terjadi peningkatan, oleh karena itu kami mengimbau kepada masyarakat agar memakai masker ketika berpergian karena khawatir debu, dan memakan makanan dan minuman yang sehat,” terangnya.(ygo/ery)

0 Komentar