PASUNDAN EKSPRES – Penggunaan transaksi digital saat ini telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia. Yaitu DANA
Selain tingkat kepercayaan yang semakin meningkat, transaksi digital juga memudahkan pengguna dalam melakukan aktivitas keuangan sehari-hari mereka.
Lihat juga : Aplikasi Penghasil Uang LuckyTok: Cara Mudah hingga Rp100 Ribu/Hari!
Baca Juga:3 situs jual beli uang kuno Internasional yang kalian harus tahuKartu Prakerja Gelombang 61: Peluang Baru Meningkatkan Kompetensi dan Karier
Keamanan dalam transaksi digital memegang peran kunci dalam memastikan keberhasilan dan kepercayaan pengguna dalam beralih dari transaksi konvensional ke digital untuk masa depan yang lebih baik.
Namun, perkembangan pesat dalam transaksi digital di Indonesia juga diiringi oleh peningkatan jumlah kejahatan siber.
Data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat bahwa serangan siber di Indonesia telah mencapai angka 27 juta kasus pada bulan April lalu.
Hal ini harus menjadi perhatian bersama, baik dari pihak industri maupun masyarakat, karena berdampak negatif bagi banyak orang.
Chief Technology Officer DANA Indonesia, Norman Sasono, menekankan pentingnya kesadaran dan perhatian terhadap kejahatan siber.
Selain memahami berbagai bentuk modus kejahatan siber terbaru, kami juga terus mengingatkan pengguna untuk secara berkala mengubah PIN mereka, menghindari penggunaan PIN yang mudah ditebak (seperti tanggal lahir), dan selalu menjaga kerahasiaan data pribadi mereka,” ungkap Norman dalam pernyataan tertulis pada Jumat (22/9/2023).
“Dompet digital satu ini akan terus mengutamakan penggunaan teknologi terdepan yang kuat dalam sistemnya untuk memberikan pengalaman bertransaksi digital yang tidak hanya mudah dan praktis, tetapi juga aman berkat fitur-fitur keamanan yang kami kembangkan,” tambahnya.
Baca Juga:Misteri Kebakaran Alun-alun Surya Kencana: Di Duga Teror Kesengajaan?Uang Kuno Rp 1.000 Rupiah Kelapa Sawit: Fenomena Koleksi Bernilai Tinggi
Untuk mencegah kerugian yang ditimbulkan oleh kejahatan siber bagi pengguna, berikut beberapa informasi tentang modus kejahatan yang harus diwaspadai oleh pengguna platform digital Apliksi tersebut.
Penipuan dengan Rekayasa Sosial Mengatasnamakan Customer Care DANA
Rekayasa sosial, juga dikenal sebagai social engineering, adalah bentuk kejahatan siber yang berpura-pura mewakili platform digital resmi.
Modus ini bertujuan untuk memperoleh akses ke platform digital dengan cara menipu calon korban untuk berbagi informasi rahasia yang hanya diketahui oleh mereka, seperti PIN dan Kode OTP (One Time Password) yang dikirimkan ke ponsel calon korban.