Hampir Dua Dekade Menjadi Orang yang “Merdeka” Sepenuhnya, Dr Aqua Dwipayana Sangat Bersyukur dan Menikmati Semua Rezeki dari Allah Swt

Hampir Dua Dekade Menjadi Orang yang “Merdeka” Sepenuhnya, Dr Aqua Dwipayana Sangat Bersyukur dan Menikmati Semua Rezeki dari Allah Swt
Hampir Dua Dekade Menjadi Orang yang “Merdeka” Sepenuhnya, Dr Aqua Dwipayana Sangat Bersyukur dan Menikmati Semua Rezeki dari Allah Swt Foto Dok PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

“Selama pandemi Covid-19 pula aktivitas saya meningkat drastis. Banyak orang yang membutuhkan motivasi terutama mereka yang kehilangan pekerjaan dan yang usahanya lesu. Saya hadir di tengah-tengah mereka,” ujar penulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim tersebut.

Rezeki berikutnya, lanjut Dr Aqua Dwipayana, yakni memiliki banyak teman. Dirinya sangat bersyukur karena punya banyak kawan baik di Indonesia maupun di mancanegara. Jumlahnya terus bertambah. Begitu juga kualitas pertemanannya.

Sebagian teman tersebut setiap hari intens berkomunikasi dengan Dr Aqua Dwipayana. Menariknya, banyak kawan yang setiap saat siap memberikan bantuan jika sewaktu-waktu dirinya membutuhkannya.

Baca Juga:Samsung Galaxy S23 FE: A Flagship Phone for a Fraction of the CostIni Asli! Jual Duit Logam 1000, Kamu Bisa Kaya Mendadak

Selanjutnya mendapatkan amanah. Telah ratusan perusahaan dan institusi yang memberikan kepercayaan kepada dirinya, baik untuk Sharing Komunikasi dan Motivasi maupun sebagai konsultan Komunikasi.

Motivasi di 38 Provinsi dan Mancanegara

“Alhamdulillah sampai sekarang saya telah memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada lebih dari sejuta orang. Tempatnya di 38 provinsi di Indonesia dan puluhan negara. Seluruhnya ribuan sesi,” ucap Dr Aqua Dwipayana bersyukur.

Pesertanya beragam. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua. Sedangkan materinya disesuaikan kebutuhan mereka, dengan penekanan utama pada komunikasi. Itu sesuai dengan kompetensinya.

Komunikasi menjadi hal utama dan paling dominan dalam kehidupan. Sampai sekarang masih banyak orang termasuk yang pendidikan dan jabatannya tinggi yang komunikasinya buruk. Sehingga hidupnya bermasalah baik dengan dirinya maupun dengan orang lain.

Rezeki yang terakhir dalam bentuk materi. Jumlahnya relatif. Banyak atau sedikit tergantung seseorang mensyukurinya. “Mereka yang bersyukur, biasanya selalu merasa cukup bahkan lebih, berapapun materi yang diterimanya. Sebaliknya mereka yang tidak bersyukur, sering merasa kurang. Hidupnya tidak tenang.”

Menariknya semua rezeki itu adalah titipan dari Sang Pencipta Tuhan YME. Setiap saat: detik, menit, dan jam semuanya bisa diambil Allah Swt sebagai pemiliknya. Sedang mereka yang medapat titipan harus mempertanggungjawabkannya.

“Oleh karena itu, Insya Allah hingga akhir hayat, atasan saya satu-satunya tetap hanya Allah Swt. Tidak ada yang lainnya,” ucap pria ramah ini dengan tegas.

0 Komentar