Gagal Panen, Petani di Karawang Merugi Ratusan Juta

Gagal Panen, Petani di Karawang Merugi Ratusan Juta
0 Komentar

KARAWANG – Petani di Desa Pasir Awi dan Desa Sekar Sari Kecamatan Rawamerta, Karawang, kondisinya sangat memprihatinkan. Pasalnya, petani di area hamparan sawah seluas 50 hektar itu merugi hingga ratusan juta rupiah.

Mereka mengalami gagal panen. Bahkan, dari satu hektar sawah hanya menghasilkan 10 kilogram gabah. Idealnya, satu hektar sawah mampu mengahsilkan gabah mulai dari lima sampai tujuh ton gabah per hektar.

“Biaya tanam untuk satu hektar sawah itu, mulai dai pengolahan tanah, pengairan, penyemaian, penanaman sampai perawatan dan pemberian obat-obatan, mencapai Rp 10 juta per hektar. Modal itu tidak Kembali karena kami mengalami gagal panen,” ujar salah seorang petani di Dusun Krajan, Desa Pasir Awi, Agus, Rabu (26/7).

Baca Juga:Tekan Kasus Stunting Bayi, Pemerintah Desa Bojongjaya Diberi Asupan GiziCara Cek Estimasi Keberangkatan Haji Tahun 2024, Antrian Sampai 20 Tahun Lagi

Luas hamparan sawah yang mengalami gagal panen, sambung Agus, mencapai lima puluh hektar lebih. Dengan modal tanam Rp 10 juta per hektar, kemudian dikali 50 hektar area hamparan sawah, maka para petani di kedua desa itu sedikitnya menggalami kerugian mencapai Rp 500 juta. Agus mengungkap, banyak petani yang menggunakan modal tanam dari pinjaman, dan kini kebingungan karena hasil tanam yang nihil.

“Bahkan ada petani yang digugat cerai oleh istrinya akibat kondisi gagal panen itu. Sedankan yang jatuh sakit karena beban pikiran juga tidak sedikit. Kami minta pemerintah  hadir membantu kesulitan petani dalam menghadapi paska gagal panen dan persiapan musim tanam selanjutnya,” tutur Agus.

Petani lainnya, Haji Karsim menuturkan, penyebab gagal panen yaitu perubahan cuaca yang mendadak. Diceritakan, pada proses pengolahan tanah, penyemaian sampai penanaman padi, terjadi pada cuaca kemarau. Namun, sampai hendak proses pembuahan tanaman padi, cuaca tiba-tiba berubah. Hujan saat itu turun terus menerus selama tujuh hari.

“Akibatnya, tanaman padi tidak berbuah, gabah yang keluar kosong tidak ada berasnya. Untuk satu hektar sawah, hanya mengasilkan gabah beberapa kilogram, bahkan ada yang mencapai 10 kilogram gabah dalam satu hektar sawah,” kata Karsim.

Dengan kondisi tersebut, kata Karsim, petani meminta bantuan permodalan kepada pemerintah untuk memulai musim tanam selanjutnya. Pihaknya pun meminta pemerintah untuk hadir menyelesaikan persoalan petani yang terjerat hutang di proses tanam sebelumnya yang mengalami gagal panen.

0 Komentar