Gelombang Tinggi Sebabkan Nelayan Tak Melaut, Harga Ikan Jadi Mahal

Gelombang Tinggi Sebabkan Nelayan Tak Melaut, Harga Ikan Jadi Mahal
0 Komentar

SUBANG-Cuaca buruk akhir-akhir berdampak pada tingginya gelombang air laut. Kondisi ini membuat nelayan kesulitan untuk menangkap ikan. Sehingga berdampak pada hasil ketersediaan ikan.

Ketersediaan ikan yang terbatas akibat gelombang air laut itu pada akhirnya berujung pada naiknya harga ikan laut.

Pedagang ikan di salah satu pasar tradisional di Subang Katarwani (55) mengatakan, saat ini harga ikan laut mengalami kenaikan. Misalnya ikan cumi-cumi kini Rp80.000 per kilogram, sebelumnya hanya Rp40.000.

Baca Juga:SSB Jadi Wahana Kembangkan Sepak Bola Usia DiniWarga Berharap Bupati Bisa Berlaku Adil

Sedangkan harga ikan selar, kembung, dan lainnya rata – rata naik antara Rp5.000 hingga Rp10.000.

“Harga ikan laut memang mahal, ini karena pasokan dari nelayan minim,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres, Senin (30/5).

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang Budi Rakhman SPI MSi mengatakan, harga ikan laut mengalami kenaikan disebabkan tingginya gelombang air laut. Nelayan pun enggan melaut karena membahayakan keselamatan.

“Para nelayaan enggan melaut karena gelombang tinggi,” ujarnya.

Dinas menyerukan kepada nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah 5 groos ton untuk sementara tidak melaut. Ukuran kapal tersebut berbahaya ketika tetap digunakan melaut saat gelombang tinggi.

Budi menjelaskan, ada kapal tenggelam pada hari Minggu (29/5) pukul 03.00 WIB di perairan Karawang. Beruntung nahkoda dan anak buah kapal (ABK) masih bisa selamat.

“Keselamatan jiwa lebih penting. Jangan sampai kejadian seperti di Karawang terjadi di Subang,” bebernya.

Saat ini sebagian nelayan hanya bisa berdiam diri di rumah. Dari 3.000 nelayan, sebanyak 70 persen yang memiliki kapal di bawah 5 groos ton.(ygo/ysp)

 

0 Komentar