Harga Emas Melonjak di Atas US$2.400, Mendekati Rekor Tertinggi, Didorong oleh Data Inflasi AS yang Lemah

Sisi Positif dan Negatif Kala Harga Emas Dunia Kembali Melonjak. (Foto: MNC Media)
Sisi Positif dan Negatif Kala Harga Emas Dunia Kembali Melonjak. (Foto: MNC Media)
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Harga emas melonjak di atas US$2.400 per ounce pada hari Kamis (11 Juli 2024), mendekati rekor tertinggi yang dicapai pada Mei 2024. Lonjakan ini dipicu oleh data inflasi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan penurunan tak terduga, memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve akan segera mulai memangkas suku bunga.

Emas naik 2,3% setelah Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan penurunan bulanan 0,1% dalam Indeks Harga Konsumen (CPI), menandai rekor negatif pertama dalam lebih dari empat tahun. Pengukur inflasi inti utama lainnya, yang tidak termasuk pangan dan energi, juga hanya naik 0,1%, semakin memperkuat kemungkinan The Fed menurunkan suku bunga pada bulan September.

Kenaikan harga emas tahun ini terbilang mengejutkan banyak pengamat, mengingat tingginya tingkat suku bunga dan inflasi yang memudarkan ekspektasi terhadap perubahan kebijakan The Fed. Namun, emas mendapatkan dukungan dari pembelian kuat oleh bank sentral, permintaan safe haven dari investor di tengah ketegangan geopolitik, dan minat beli dari konsumen China.

Baca Juga:Fenomena Downtrading Rokok Murah Jadi Pertimbangan Tarif Cukai TembakauPeringatan Dini Cuaca Ekstrem dari BMKG untuk Kamis, 12 Juli 2024

Data terbaru menunjukkan bahwa inflasi mulai mereda setelah melonjak di awal tahun, sementara aktivitas ekonomi secara keseluruhan menunjukkan tanda-tanda melambat. Dalam kesaksiannya di Washington pada hari Rabu, Ketua Fed Jerome Powell menyatakan bahwa bank sentral tidak memerlukan inflasi di bawah 2% sebelum menurunkan suku bunga.

Suku bunga yang tinggi telah menjadi hambatan bagi emas karena merupakan aset yang tidak menghasilkan bunga. “Data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan memperparah reli logam mulia,” kata Ryan Mckay, ahli strategi komoditas senior di TD Securities. “Kemungkinan besar para investor makro utama yang sebelumnya absen akan kembali tertarik pada emas.”

Di pasar spot, emas diperdagangkan naik 2% pada US$2.418.69 per ounce di London, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa US$2.450.07. Imbal hasil obligasi AS (US Treasury) dan dolar melemah, sementara perak melonjak 2,2%, platinum dan paladium juga mengalami kenaikan.

Apa Artinya Bagi Investor?Kenaikan harga emas baru-baru ini merupakan kabar baik bagi investor yang memegang emas sebagai aset safe haven. Tetapi penting untuk dicatat bahwa harga emas dapat berfluktuasi secara signifikan, dan tidak ada jaminan bahwa harga akan terus naik.

0 Komentar