BANDUNG BARAT-Sepakbola Indonesia baru saja berduka atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang terjadi pada hari Sabtu, 01 Oktober 2022, petang. Dengan mengakibatkan hilangnya sekitar 170 nyawa.
Ebith Beat A, Pemerhati sepakbola yang juga seorang musisi, dan saat ini berdomisili di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, mengatakan dirinya begitu berduka atas kejadian tersebut, dirinya berharap agar tidak terulang kembali peristiwa yang sama.
“Seluruh Pencinta sepakbola Indonesia berduka, kita hanya bisa mendo’akan para korban, semoga tidak terulang kejadian seperti itu,” jelas Ebith, saat dihubungi pada hari Minggu tanggal 02 Oktober 2022.
Baca Juga:Peneliti: Teknologi Informasi Pengaruhi Perilaku Penyimpangan Anak, Edukasi Seksualitas Masih TabuCatatan Harian Dahlan Iskan: Tragedi Profesi
Ebith menjelaskan, pencinta sepakbola agar kembali mendahulukan kemanusiaan dibandingkan fanatisme. “Yang paling penting, dan kita sebagai pencinta sepakbola sudah harus memikirkan kemanusiaan,” terang Ebith.
Selain itu, kata Ebith, Tim Nasional (Timnas) Indonesia sudah membahagiakan para pencinta sepakbola Indonesia.
“Alhamdulillah kan sekarang timnas itu sudah mulai membahagiakan para pencinta sepakbola di Indonesia maju ke Piala Asia. Mudah-mudahan bisa mengantarkan sepakbola Indonesia lebih berprestasi,” tutur Ebith.
Kejadian di Stadion Kanjuruhan, Ebith berharap sepakbola Indonesia bisa lebih baik lagi. “Semoga kita bisa berbenah juga evaluasi, agar lebih baik lagi,” imbuh Ebith.
Musisi yang juga supporter dari Bandung Barat United itu pun juga berharap agar sepakbola di Indonesia lebih baik lagi.
“Saat ini Bandung Barat United sedang bermain di Liga 3 Seri 2, pasti ada dampaknya pada liga tersebut. Kita tunggu keputusan terbaik, dan semoga sepakbola Indonesia bisa lebih baik kembali dengan adanya kejadian Kajuhuran itu,” pungkas Ebith.(je/sep)