BANDUNG-Kasus Covid-19 di lingkungan perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum juga surut. Tercatat sudah dua pejabat di Pemda KBB yang meninggal dunia dengan status positif Covid-19.
Terbaru, Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Dinas Pendidikan KBB, Sudaryat dilaporkan meninggal dunia pada Sabtu (19/12) malam.
“Iya kabarnya ada Kabid yang meninggal positif Covid-19. Kita sedang tracing kontak erat dan minta gedungnya ditutup sementara untuk sterilisasi,” kata Bupati Bandung Barat, Aa Unbara Sutisna di Pemda, Senin (21/12).
Baca Juga:Sederhana tapi Bermanfaat, Mahasiswa UPI Sebar Poster Budaya 3M melalui KKN TematikGTRA Mulai Garap 800 Bidang Tanah Tora di 2021
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 KBB, Agus Ganjar menjelaskan, mendiang Sudaryat mulai dirawat di RSUD Cikalongwetan pada tanggal 13 Desember 2020 lalu.
Sebelum meninggal dunia, almarhum menderita penyakit kanker paru-paru. Kondisi mendiang semakin memburuk hingga Sabtu 19 Desember malam Sudaryat dinyatakan meninggal dunia.
“Betul. Informasinya beliau meninggal dunia berdasarkan hasil yang diterima memang betul positif Covid-19,” ungkap Agus.
Dengan meninggalnya Kabid Paud Disdik KBB, menambah daftar kematian pejabat akibat Covid-19. Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja KBB, Iing Solihin juga dinyatakan meninggal dunia dengan status positif Covid-19 beberapa waktu lalu.
Untuk mengantisipasi klaster perkantoran, GTPP Covid-19 KBB langsung melakukan tracing kontak erat untuk kemudian dilakukan tes usap atau swab test.
“Prinsipnya, ketika terjadi klaster perkantoran maka langsung dilakukan tracing ke kontak erat. Sampai sekarang proses tracing kontak erat masih berjalan,” ujar Agus.
Terpisah, Kepala Dinas Penidikan, Asep Dendih mengatakan, setelah mendapatkan informasi tersebut, Disdik KBB langsung menerapkan kebijakan pengurangan aktivitas pegawai di kantor Disdik.
Baca Juga:Patimban Cikal bakal Metropolitan RebanaPoliteknik Negeri Subang Bantu Pelaku UKM Kopi Tetap Produktif
“Hari ini masih ada aktivitas tapi hanya 25 persen. Untuk keputusan ditutup tidaknya menunggu hari besok hasil dari BKPSDM dan Gugus Tugas Covid-19,” paparnya.
Asep menyampaikan, sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19, seluruh pegawai di Disdik KBB akan dilakukan swab test. Jika nanti ditemukan pegawai lain positif Covid-19 barulah akan diputuskan untuk tutup atau tidaknya.
“Kita pun harus secepatnya swab kemudian secara administrasi mengajukan surat baik ke pak Bupati, Gugus Tugas maupun BKPSDM. Kemudian langkah kedua setelah tracing, semua pegawai Disdik akan diswab,” pungkasnya.(eko/vry)