KARAWANG-Sekolah SDN Bayur Kidul 1 Desa Bayur Kidul Kecamatan Cilamaya Kulon Kabupaten Karawang roboh. Atap sekolah roboh karena memang kondisinya sudah reot dan perlu perbaikan. Namun, sebelum diperbaiki sekolah sudah terlanjur roboh.
“Kondisi sekolah memang perlu perbaikan, apalagi sudah lama tidak digunakan karena Covid-19. Kami sudah mengajukan permohonan perbaikan ke pemerintah agar segera diperbaiki karena sudah rawan roboh. Tapi permohonan kami belum ditindaklanjuti pemerintah keburu roboh duluan,” kata Kepala Sekolah SDN Bayur Kidul 1, Akhmad Holili, Selasa (12/10).
Akhmad Holili menjelaskan bahwa terkait Bangunan SD di Karawang Roboh terjadi pada hari Sabtu 9 Oktober 2021 pukul 18.30WIB dan warga langsung melapor kepada saya, setelah dipantau hanya 1 ruangan yang ambruk yaitu ruang kelas 2. “Dampaknya ke bangunan ruang kelas di sebelahnya, ada yang retak-retak dan atapnya bolong, khawatir akan ambruk juga” katanya.
Baca Juga:Polisi Kembalikan Barang, Yosep dan Mimin Serta Dua orang Lainya Klaim Sudah Terbebas Kasus Pembunuhan Ibu dan anak di SubangTemuan Irda, 15 Persen Aset di 58 Desa di Kabupaten Subang Hilang
Dijelaskan, bangunan ruang kelas 2 yang ambruk tersebut dibangun pada tahun 2010, sedangkan bangunan ruang kelas 3 di sebelahnya dibangun pada tahun 2006. Akhmad melanjutkan, bahwa dirinya sudah mengajukan proposal sejak 6 bulan lalu melalui Korwilcambidik Kecamatan Cilamaya Kulon, akan tetapi belum juga diperbaiki dengan alasan tidak ada anggaran karena masih pandemi covid-19, hingga terjadinya atap dan bangunan sekolah ambruk.
“Untungnya tidak ada korban jiwa sewaktu kejadian, hanya menimpa atap rumah warga (pak Casdam) di sebelahnya, adapun kerugian yang dialami diperkirakan sekitar 1 juta rupiah dan sudah diganti rugi oleh pihak sekolah,” pungkasnya.
Anggaran Perbaikan Gunakan Dana CSR dan Pokir
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang, Asep Junaedi menyatakan jika tidak ada anggaran dari pemerintah untuk SDN Bayur Kidul 1 yang pada hari Sabtu (9/10) lalu ambruk. Pasalnya, tahun ini pemerintah daerah hanya menganggarkan 920 ruangan untuk perbaikan.
“Tahun ini perbaikan kita di 920 ruangan sekolah, dimana 1 ruangan itu dianggarkan Rp120 jutaan rehabilitasinya. Sekarang ini sudah tidak ada anggaran lagi, karena ABT sudah di ketik palu. Paling bisa di APBD Murni sekitar April 2022, atau disiasati lewat CSR untuk segera, itupun kalau ada, ” ujar Kadisdikpora Karawang, Asep Junaedi.