SUBANG-Progres kajian Pemekaran Daerah Kabupaten Subang pada Program Penataan Daerah Otonomi Baru (DOB) yakni Kabupaten Subang Utara terus bergulir.
Pada Selasa (15/12), Tim Konsultasn bersama Pemerintah Kabupaten Subang menggelar Focus Grup Discussion terkait Kegiatan Kajian Pemekaran Daerah Kabupaten Subang, pada Program Penataan Daerah Otonomi Baru dalam hal ini pembahasan kajian pemekaran Kabupaten Subang Utara.
Pada kesempatan tersebut, ada 14 Kecamatan potensial masuk menjadi wilayah Kabupaten Subang Utara dan dilibatkan diskusi secara online melalui Zoom Meeting. Antara lain Kecamatan Purwadadi, Pabuaran, Cikaum, Binong, Compreng, Tambakdahan, Pusakajaya, Pusakanagara, Pamanukan, Legonkulon, Sukasari, Blanakan, Ciasem, dan Patokbeusi. Selain itu turut ikut dalam diskusi Forum Pemekaran Pantura Subang, Tokoh Masyarakat, Camat, Kepala Desa dan BPD dari 14 Kecamatan dan Konsultan dari Tim Ahli FISIP Universitas Padjajaran.
Baca Juga:BSU Guru Honorer Madrasah Segera Cair, Tinggal Tunggu IniAnggaran Pilkades Cair Awal Tahun 2021
Ketua Forum Pemekaran Pantura Subang (FP2S) Sudihartono berharap, proses kajian bisa dilakukan secara objektif dan melihat data real di lapangan soal kelayakan Subang Utara menjadi Kabupaten mandiri. Pihaknya sudah bersosialisasi dengan BPD dan Desa di beberapa kecamatan, yang diantaranya menyiapkan persyaratan seperti musyawarah desa soal aspirasi pembentukan Kabupaten Subang Utara.
“Dulu ada kajian dan menyatakan ada beberapa syarat yang belum terpenuhi, kondisi hari ini tentu berbeda dengan tahun-tahun lalu termasuk saat ada kajian itu. Kami menginginkan hal ini dilakukan secara objektif tanpa ada tekanan aspek politis,” jelas Sudi.
Sudi juga berharap, konsultan dapat melihat dan melakukan kajian dari data yang ada mengenai informasi kajian tahun 2012 soal kekurangan aspek dari keuangan dan ekonomi. Menurutnya, kondisi hari ini sangat jauh berbeda. Apalagi, dari segi sumber ekonomi dan PAD Kabu- patn Subang juga banyak berasal dari wilayah Pantura.
“Apapun hasilnya akan terima, tapi objektif, yang penting tidak ada aspekaspek politis yang bisa sampai mempengaruhi. Harus objektif, juga bicara soal keuangan dan aspek ekonomi, tentu PAD Subang juga banyak bersumber dari wilayah Pantura, sumber dan potensi ekonomi juga sangat besar di sini. Lalu juga data terdahulu bila mana dinilai kurang, kondisinya berbeda dengan saat ini. Apalagi jika melihat keberadaan Pelabuhan Patimban serta melihat data-data ekonomi mikro dan makro serta prediksi dalam beberapa tahun ke depan, data itu juga harus dilihat,” imbuhnya.