SUBANG-Sudah hampir satu tahun, Pasar Rakyat Sagalaherang dibangun pasca kebakaran. Akibat penataan tersebut, Pemda Subang juga diganjar penghargaan revitalisasi pasar terbaik oleh Kementrian Perdagangan RI.
Bagaimana pedagang di sana setelah satu tahun menempati pasar dengan revitalisasi terbaik itu?
Seorang pedagang lauk asin, Mbak Entri mengeluh dagangannya tidak selaku dulu. Beberapa kios atau lapak juga dibiarkan kosong, karena pedagang memilih mendagangkan dagangannya di luar.
Mereka rela untuk menyewa lapak lagi, dari pada harus menempati lapak gratis disediakan Pemda Subang.
Baca Juga:Managemen PT Taekwang Sebut Masukan Bupati Tidak EfektifPasar Compreng Dikelola Delapan BUMDes dari Delapan Desa
“Lihat saja lapak-lapaknya juga kosong. Mereka milih di luar. Kalau saya punya modal, saya juga mau nyewa lapak di luar, kalau di dalam begini gak ada yang belinya,” jelasnya.
Menurutnya, secara penataan, lapak dan kios-kios yang dilakukan Pemda Subang di Pasar Rakyat Sagalaherang, terkesan asal-asalan.
Secara psikologis, pembeli hanya akan datang ke tempat atau lapak dan kios yang letaknya di depan saja. “Ini kalau saya pikir tempatnya salah nata,” tambahnya.
Pedagang yang lain, Hj Nurhayati juga menyampaikan penjelasan serupa. Revitalisasi tersebut, dia selalu merugi dalam berdagang, bahkan hingga 75 persen.
Meski demikian, dia tidak mengaku tidak mempunyai pilihan lain, terpaksa harus tetap berdagang untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
“Memang terkesan lebih bersih. Tapi kalau cuma lebih bersih, dari dulu juga pasar Sagalaherang mah paling bersih. Lagi pula kalau buat pedagang seperti saya, yang penting laku.
Bagaimanapun juga, tempatnya tidak seperti sekarang malah sebaliknya. Dagangan kurang laku,” ungkapnya.
Baca Juga:Satu WNA Taiwan dalam Pemantauan Terkait Virus CoronaWabup Subang Apresiasi Program BPJS Ketenagakerjaan
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Subang Drs. Rahmat Faturahman mengatakan, Pasar Sagalaherang mendapati penghargaan setelah sebelumnya melalui penilaian oleh tim khusus dari Kemendag.
“Aspek yang ditilai itu pengerjaan revitalisasi pasar, dinilai baik dan mengacu kepada standar dari Kemendag, sehingga lebih mengacu kepada aspek pembangunan. Pasar Rakyat Sagalaherang sesuai dengan target, tepat waktu dan juga fasilitas yang ada lengkap,” jelasnya.
Namun pada faktanya, kembali pedagang lebih memilih menempati sewa lapak di luar bangunan, lantaran dianggap lebih memiliki peluang untuk laku menjual dagangannya.(idr/vry)