Laksanakan Tradisi Tolak Bala Hingga Ruwat Bumi
Kampung Adat Banceuy merupakan salah satu kampung di Kabupaten Subang yang mempertahankan adat atau kebiasaan warisan leluhur secara turun temurun. Dikenal sebagai Desa wisata, kampung adat Banceuy ini berlokasi di Desa Sanca, Kecamatan Ciater.
Seiring perkembangan zaman yang semakin pesat, tradisi kampung adat Banceuy ini tetap dipertahankan dan dilestarikan, dengan tetap mengikuti perkembangan budaya modern.
“Kampung adat Banceuy ini mulai dikonsep oleh masyarakat setempat dari tahun 2000an dan mulai banyak yang datang baik dari kalangan pelajar, wisatawan lokal maupun turis mancanegara untuk melihat keunikan di Kampung Banceuy,” ujar Odang warga setempat kepada Pasundan Ekspres.
Baca Juga:Tiba-tiba Ketua KPU Karawang Nyatakan Mundur?17 Partai Belum Daftarkan Bacaleg
Kampung ini disebut kampung adat, karena kebiasaan masyarakat yang mempertahankan adat tersebut, seperti syukuran, pamali, tolak bala dan lain sebagainya.
Tolak bala yang dimaksud merupakan suatu adat atau kebiasaan supaya masyarakat ke depannya selamat dan sejahtera. Kemudian tidak lupa juga doa bersama.
Tradisi adat syukuran yang biasa dilakukan di Kampung Banceuy yaitu ruwatan bumi yang dilaksanakan setahun sekali. Selain itu juga ada adat yang dinamakan pamali yaitu ajaran, tetekon atau aturan yang tujuannya agar pola kehidupan generasi selanjutnya tidak semena-mena dalam bertindak.
“Yang paling ditunggu-tunggu di sini salah satunya yaitu acara adat ruwatan yang diadakan tiap tahun. Uniknya di Banceuy ini bisa mengadakan acara pesta rakyat yang luar biasa, biaya ya bisa nyampe puluhan juta bahkan ratusan dan itu murni dari swadaya masyarakat,” jelasnya.
Dengan dibentuknya Desa wisata, kebiasaan di Kampung Banceuy yang mulai redup coba dibangkitkan kembali sehingga adat istiadat tetap terjaga.
Odang berharap ada dukungan dari pemerintah agar lebih ditata lagi baik dari fasilitas maupun akses jalan menuju ke sini. Mengingat di sini sangat kurang petunjuk arah dan akses jalan yang kurang bagus, tidak sedikit wisatawan yang kesulitan menuju ke sini dan membatalkan kunjungannya.(cdp/ysp)