KARAWANG-Kepulan asap hitam dari tempat pembakaran batu kapur di Desa Tamansari Kecamatan Pangkalan, diklaim sebagai biang kerok buruknya polusi udara DKI Jakarta. Hal itu setelah DLHK Karawang mendapatkan laporan dari KLHK, terkait kondisi udara di Jakarta yang buruk.
Subkoor Pengendalian Pencemaran Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karawang, Desire Ariyanti yang mendapat laporan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) langsung.
Pada laporan itu, KLHK menduga aktivitas pengolahan batu kapur di Karawang Selatan menyebabkan kualitas udara Jakarta kian memburuk.
Baca Juga:Cellica Minta Masyarakat Meriahkan HUT Karawang Ke-390 TahunJasa Tirta II Komitmen Jaga Ekosistem Alam, Tanam Pohon, Tebar Benih Ikan dan Lepas Burung
“KLHK ngomong bakal turun tangan mengunjungi langsung ke Loji. Karena takutnya Jakarta itu kena imbas dari situ,” ujarnya.
Meskipun baru bersifat dugaan, KLHK dalam waktu dekat akan melakukan uji ambian menggunakan alat manual ke lokasi pembakaran kapur.
“Nunggu surat dari KLHK, sementara baru lisan, suratnya belum turun. Mungkin dalam waktu dekat karena kasus di Jakarta kan sedang parah,” jelasnya.
Berdasarkan data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di aplikasi milik KLHK, kualitas udara di perkotaan Karawang saat ini skalanya 124 PM2.5, kelembaban 69 persen, udara 1.007 dan suhu 30°C.
Dalam data ISPU, kualitas udara tersebut terkategori tidak sehat dan bersifat merugikan manusia, hewan hingga tumbuhan. (use/ery)