PASUNDAN EKSPRES – Koleksi koin Arab langka yang berada di Perpustakaan Umum Raja Abdulaziz di Riyadh, Arab Saudi, mengungkapkan sejarah penting dalam dunia Islam. Koin – koin ini memperlihatkan berbagai aspek kehidupan, seperti peristiwa keagamaan, situasi politik, kondisi sosial, ekonomi, dan seni yang ada pada masa lalu.
Menurut laporan yang dimuat di Arab News pada tanggal 26 September 2023, kajian terhadap koin – koin ini mencakup berbagai bidang kehidupan serta negara dan tempat di mana koin – koin ini diproduksi.
Pencetakan koin dilakukan di banyak negara dan wilayah di dunia Arab dan Islam, termasuk Makkah, Madinah, Damaskus, Baghdad, Kairo, Tunisia, dan Andalusia.
Baca Juga:Menu Sarapan Sehat untuk Meningkatkan Energi TubuhFC Mobile, Game Sepak Bola Terbaru dari EA untuk Android dan iOS
Awal Pencetakan Koin Arab Langka
Awalnya, pencetakan dinar Islam dimulai mirip dengan dinar Bizantium yang menggambarkan penguasa Romawi Heraclius bersama kedua putranya. Ini dilakukan di percetakan uang Aleksandria.
Di kenal bahwa mata uang Islam mulai berkembang pada awal 692 M, pada masa pemerintahan Khalifah Bani Umayyah, Abd Al-Malik bin Marwan.
Salah satu dinar Islam Arab pertama yang masih ada disimpan di Perpustakaan Umum Raja Abdulaziz di Riyadh.
Koin ini memiliki syahadat terukir di sisi depannya dan sebuah gambar tiang dengan empat dudukan dan bola kecil di sebelah kanan, serta tulisan Yunani “lota Beta” di sebelah kiri, yang merujuk pada angka 12.
Sisi belakang koin menampilkan gambar tiga orang, yakni kaisar Bizantium dan kedua putranya, mengenakan pakaian tradisional Arab yang berbeda dengan kostum Bizantium yang terlihat pada dinar Bizantium. Koin ini memiliki berat sekitar 3,1 gram dan diameter sekitar 18,3 mm.
Mayoritas koleksi koin di Perpustakaan Umum Raja Abdulaziz di Riyadh tidak dapat ditemukan di tempat lain. Koleksi ini mencakup dirham Arab Sasan yang dicetak di Damaskus pada tahun 695 M, serta dirham Abbasiyah yang dicetak di Basra pada tahun 758 M, pada masa pemerintahan Khalifah Abu Jaafar Al-Mansour.