SUBANG-Dosen Politeknik Negeri Subang, Ferdi Faturohman mengatakan, untuk mengentaskan kemiskinan perlu menggunakan konsep cluster wilayah dengan pendekatan dan produk.
“Konsep ini mengintergrasikan proses mulai dari bahan baku sampai produk yang siap jual dalam satu kawasan. Contohnya sentra sapi perah. Maka cluster produknya harus berbentuk keju yang punya merk dan sudah siap jual lagi,” ungkapnya.
Dia mengatakan, kawasan dimaksud bisa berbentuk sebuah desa, gabungan desa, kecamatan ataupun gabungan kecamatan.
“Cluster wilayah ini harus dikelola langsung oleh masyarakat dan pemerintah sebagai penyambung regulasi,” ujarnya.
Baca Juga:PLN Imbau Pelanggan Tertib Bayar ListrikJalan KS Tubun Tergenang saat Hujan Deras, Motor Melintas Langsung Mogok
Dia mengatakan, mengenai permodalan dari komunitas dan bisnis. Semua pihak satu sama lain saling mendukung agar konsep cluster wilayah bisa terwujud.
“Cluster juga harus ditunjang dengan pendekatan pariwisata sebagai nilai tambah dari produk,” ujarnya.
Hal tersebut oleh Ferdi disampaikan dalam Focus Group Discussion Policy Paper mengenai Implementasi Kewirausahaan dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Penanganan Fakir Miskin di Dinas Sosial, Jumat (22/2). Hadir dalam kesempatan itu Staf Ahli Mensos, Asep Sasa.
Hadir pula unsur akademisi dari Polsub, Unsub dan IPB termasuk birokrat, pelaku bisnis dan Pusbang TTG LIPI.(ysp/ded)