Subang – Menjadi seorang ibu rumah tangga sekaligus juga menjadi wanita karir bukanlah hal yang mudah, banyak perempuan yang memilih kedua profesi sekaligus berhasil disalah satu profesinya saja. Namun tidak sedikit juga perempuan yang memilih kedua profesi sekaligus bisa berhasil berkat disiplin, komitmen, serta tanggung jawab yang dimilikinya.
Salah satunya adalah Marry Mariam, seorang ibu yang memilih profesi ibu rumah tangga sekaligus menjadi wanita karir ini sukses dalam dua profesi sekaligus. Merry mengantarkan anak-anaknya sampai lulus perguruan tinggi.
“Saya pikir kalau sudah menikahkan anak itu kewajiban saya sebagai Ibu selesai, namun nyatanya tidak, saya harus tetap menjadi Ibu untuk anak-anak saya, cucu saya, bahkan untuk suami saya. Hal yang terpenting dari menjadi seorang Ibu itu bukan hanya melayani suami atau mengurus anak-anak, namun memberikan juga pendidikan di keluarga, dan itu tidak akan pernah selesai,” Jelasnya saat ditemui pasundan ekspres di rumahnya.
Baca Juga:Selamat Datang Komisioner KPU Kabupaten Subang Periode 2018-2023Umat Kristiani Beriterimakasih atas Pengamanan dari Pihak Kepolisian
Marry Mariam pernah menjabat sebagai kepala bagian keuangan sekertariat dewan di DPRD Subang selama 10 tahun, juga pernah menjabat sebagai sekertaris dinas perikanan Kabupaten Subang hingga mengakhiri masa dinasnya (pensiun) sebagai aparatur sipil negara. Sebagai wanita karir Marry Mariam sudah pada kategori sukses.
Dimasa pensiunnya Marry masih terdorong untuk berguna tidak hanya bagi keluarganya saja, tetapi bagi masyarakat di sekitarnya. Dia lebih ingin mendorong kembali fitrah seorang Ibu di dalam keluarga.
“Bukan tidak boleh menjadi wanita karier, toh saya juga sebagai wanita karir, tapi perempuan sebagai istri juga sebagai ibu untuk anak-anaknya harus menjadi tokoh sentral dalam pendidikan keluarga,” Tambahnya.
Pendidikan keluarga menurutnya penting sekali digalakan di era globalisasi seperti hari ini, untuk mencegah setiap anak yang sedang tumbuh dan berkembang dari informasi-informasi yang sesat.
“Saya selalu percaya bahwa keluarga sebagai lingkungan terdekat dari anak usia dini dalam hal ini seorang Ibu, harus berperan aktif dalam mencegah anak-anaknya dari pergaulan bebas, narkoba, atau seks bebas sekalipun, maka dari itu saya ingin menekankan kepada para Ibu, bisa memanfaatkan momen hari ibu ini untuk kembali pada fitrahnya sebagai pendidik bagi anak-anknya dalam keluarga,” tukasnya. (idr/ded)