KARAWANG– Peringatan May Day di Karawang dipusatkan di lapangan kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), di Jalan Suroto Kunto, Desa Warung Bambu, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (1/5).
Peringatan May Day kali ini berbeda dengan sebelumnya. Kali ini, dimeriahkan dengan kegiatan bhakti sosial berupa donor darah dan pembagian bermacam hadiah. Namun, para buruh juga berharap agar mencabut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, dan Permenaker Nomor 15 Tahun 2018 tentang Upah Minimum karena dianggap mempersulit kenaikan upah.
Kepala Disnakertrans Karawang, Ahmad Suroto, mengatakan, pihaknya menggelar panggung terbuka untuk perayaan hari buruh di Karawang. Ada panggung terbuka dan donor darah untuk para buruh.
Baca Juga:Pupuk Kujang Luncurkan Produk Pupuk BaruPeringatan Mayday Momentum Kebangkitan
“Perayaan May Day kita pusatkan di lapangan kantor Disnakertrans, Jalan Suroto Kunto. Dengan tema May Day is Creative Day, perayaan hari buruh di Karawang diharap berlangsung dengan riang gembira,” kata Suroto.
Diakuinya, perayaan May Day di Kabupaten Karawang dititikberatkan pada inovasi, kreativitas, dan ide maupun gagasan yang mengacu pada daya saing guna menyongsong revolusi industri 4.0. “Saat ini buruh dituntut kreatif dengan bermacam ide, gagasan, dan inovasi,” katanya.
Suroto mengatakan, pemerintah menggaungkan semangat kaum buruh untuk membangun kemitraan sejajar dengan perusahaan maupun pengusaha. Misalnya, dengan membangun usaha vendor atau subcon. Sebab, selama ini, banyak perusahaan di Karawang yang menerima vendor dari luar Karawang.
“Misalnya (usaha) dengan sistem anak asuh perusahaan. Karena ini bisa menjadi mata pencaharian para buruh ketika sudah pensiun,” ujarnya.
Menurutnya, Kabupaten Karawang merupakan salah satu daerah dengan penanaman modal asing terbesar di Jawa Barat. Maka, para buruh untuk menjaga soliditas, demi menjaga iklim investasi di Karawang.
Sementara itu, peringatan hari buruh sedunia kali ini menjadi berkah bagi para buruh, karena dapat membawa sejumlah hadiah. Salah satunya, Sumini (43). Buruh perempuan di pabrik makanan instan di Karawang ini mendapat hadiah untuk dibawa pulang.
“Setiap tahun saya pasti dipanggil ke atas panggung. Tahun ini alhamdulillah dipanggil dan dapet hadiah lagi,” kata Sumini sambil menunjukkan satu unit kompor gas.