Melihat Penyulingan Daun Cengkeh di Serangpanjang, Proses Pengapian Harus Stabil

Melihat Penyulingan Daun Cengkeh di Serangpanjang, Proses Pengapian Harus Stabil
USAHA PENYULINGAN: Heri pemuda asal Pasir Batang, Kecamatan Serangpanjang menjalani usaha penyulingan minyak cengkeh. ACEP WILDAN SOLAHUDIN PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia yang banyak ditemui di iklim tropis. Semua bagian dari pohon cengkeh bisa dimanfaatkan dan dikelola menjadi nilai ekonomis yang menguntungkan mulai dari batang pohon, ranting, buah juga daunnya.

Seperti yang dilakukan Heri, pemuda asal Pasir Batang, Kecamatan Serangpanjang. Dia menyuling daun cengkeh untuk dijadikan minyak cengkeh. Seperti diketahui minyak cengkeh memiliki banyak manfaat seperti meredakan sakit gigi, perawatan pada kulit, mengatasi rasa mual dan lain sebagainya.

Heri menjelaskan awal mula memulai usaha penyulingan minyak cengkeh. Berawal dari ia bekerja sebagai pembuat tungku atau mesin penyulingan di dekat rumahnya. Akhirnya memutuskan untuk memproduksi sendiri minyak cengkeh tersebut sambil ia tetap bekerja.

Baca Juga:Lebih Tertib dan Rapi, Pedagang Pasar Tradisional Kalijati Kini Nyaman BerjualanBNI Subang Dukung Digitalisasi Tranksaksi Pasar Tradisional

“Awalnya kerja di pabrik pembuatan tangki penyulingan. Dan sekarang di sela-sela libur kerja memproduksi sendiri minyak cengkeh, sudah berjalan 5 tahun,” ujarnya.

Kecamatan Serangpanjang adalah salah satu wilayah yang kaya dengan sumber daya alam. Salah satunya perkebunan pohon cengkeh. Di sini sangat potensial untuk memproduksi minyak cengkeh karena memiliki bahan baku yang melimpah.

Menurut Heri, penyulingan minyak cengkeh sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca. Daun cengkeh yang digunakan harus kering. Jadi kalau musim penghujan biasanya daun cengkeh berkurang begitu pula sebaliknya.

Proses penyulingan minyak cengkeh kurang lebih seperti dikukus. Langkah pertama masukan daun cengkeh yang sudah kering ke dalam tangki besar sampai penuh yang diketahui bisa menampung 250 kg. Kemudian tutup tangki tersebut, setelah ditutup dengan rapih selanjutnya nyalakan api secukupnya.

“Untuk pengapian diusahakan stabil, jangan kekecilan juga jangan terlalu besar karena bisa mempengaruhi hasil dari minyak tersebut,” ucapnya.

Untuk pembakaran dilakukan selama 6 jam. Setiap 3 jam sekali api dimatikan dan airnya ditambah. Setelah itu api dinyalakan kembali dan tunggu sampai hasil minyak mengalir ke wadah yang disediakan.

Sebelum minyak siap dijual, hasil penyulingan yang sudah ditampung ke wadah selanjutnya disaring terlebih dahulu menggunakan alat khusus pemisah antara air dan minyak.

Baca Juga:Atlet Subang Tetap Berprestasi Tanpa Dukungan AnggaranP5 Untuk Pendidikan Nilai Keluarga Nasional Indonesia

“Dari 250 kg atau 1 tangki daun cengkeh biasanya jadi 5 kg minyak cengkeh,” ungkap Heri.

0 Komentar