Mengungkap Cara Kerja SPECT, Teknologi Pencitraan Medis Modern!

Mengungkap Cara Kerja SPECT, Teknologi Pencitraan Medis Modern!
Mengungkap Cara Kerja SPECT, Teknologi Pencitraan Medis Modern!
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – SPECT (Single Photon Emission Computed Tomography) adalah salah satu teknologi pencitraan medis yang penting dalam diagnosis berbagai penyakit. Teknologi ini memungkinkan dokter untuk melihat gambaran fungsional dari organ dan jaringan tubuh, sehingga membantu dalam mendeteksi kelainan yang tidak dapat dilihat dengan teknik pencitraan konvensional. Artikel ini akan menjelaskan secara rinci cara kerja SPECT dalam menghasilkan gambar, dari prinsip dasar hingga aplikasinya dalam dunia medis.

 

Prinsip Dasar SPECT

 

SPECT bekerja dengan menggunakan radioisotop yang disuntikkan ke dalam tubuh pasien. Radioisotop ini adalah zat radioaktif yang memancarkan foton gamma saat mengalami peluruhan. Setelah disuntikkan, radioisotop akan terdistribusi ke organ atau jaringan target sesuai dengan sifat biokimianya. Misalnya, jika ingin memeriksa jantung, radioisotop yang digunakan akan memiliki afinitas khusus untuk jaringan jantung.

 

Proses Pencitraan dengan SPECT

1. Injeksi Radioisotop: Langkah pertama dalam proses SPECT adalah penyuntikan radioisotop ke dalam tubuh pasien. Radioisotop yang umum digunakan antara lain Technetium-99m (Tc-99m) karena memiliki waktu paruh yang relatif singkat dan emisi foton gamma yang ideal untuk pencitraan.

 

Baca Juga:Tutorial 7 Cara Lengkap Bayar BPJS Kesehatan 2024!Tips Dan Cara Mengetik 10 Jari Agar Lebih Efektif dan Cepat Hafal!

2. Distribusi Radioisotop: Setelah disuntikkan, radioisotop akan beredar dalam darah dan terakumulasi di organ atau jaringan target. Proses ini memerlukan waktu beberapa menit hingga beberapa jam, tergantung pada jenis radioisotop dan organ yang dituju.

 

3. Deteksi Foton Gamma: Kamera gamma, yang terdiri dari detektor scintillation dan photomultiplier tubes, digunakan untuk mendeteksi foton gamma yang dipancarkan oleh radioisotop di dalam tubuh. Detektor ini ditempatkan di sekitar tubuh pasien dan berputar untuk menangkap sinyal dari berbagai sudut.

 

4. Rekonstruksi Gambar: Data yang diperoleh dari detektor gamma kemudian diproses oleh komputer untuk merekonstruksi gambar tiga dimensi. Algoritma rekonstruksi, seperti Filtered Back Projection (FBP) atau Iterative Reconstruction, digunakan untuk menghasilkan gambar yang jelas dan akurat.

 

5. Analisis Gambar: Gambar yang dihasilkan kemudian dianalisis oleh dokter atau ahli radiologi untuk mendeteksi kelainan atau penyakit. Gambar SPECT dapat menunjukkan aktivitas metabolik dan perfusi darah di organ target, sehingga memberikan informasi yang lebih mendalam dibandingkan dengan pencitraan anatomi saja.

0 Komentar