Lonjakan Covid-19 di Indonesia, terutama ada di Pulau Jawa, semakin hari ternyata dikabarkan makin mencemaskan, dengan terus bertambahnya jumlah pasien covid yang melebihi ketersediaan rumah sakit.
Guna menekan penularan covid, maka pemerintah diminta menginjak rem darurat dengan melakukan kembali PSBB (pembatasan sosial berskala besar) serta dengan pengawasan ketat.
Seperti dilansir dari Kompas, bahwa Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Lia G Partakusuma pada temu media daring bertajuk ”Kesiapan Rumah Sakit (RS) pada Lonjakan Covid-19 Gelombang Kedua di Indonesia”, Minggu (20/6/2021), di Jakarta menyebutkan bahwa lonjakan jumlah penderita Covid-19 menunjukkan angka yang signifikan.
Baca Juga:Tambang yang BerlubangIngin Menikah? Ikuti Cara Mudah Mengurus Surat NA untuk Pernikahan
“Dari data harian pada 15-19 Juni 2021, lonjakan signifikan dari 8.000-an kasus hingga lebih dari 12.000 kasus per hari. ”Ini lonjakan kedua masa Indonesia mengalami pandemi Covid-19,” imbuh Lia.
Lonjakan Covid Tertinggi Sejak Indonesia Diterpa Pandemi
Dari laman Fin, mengungkapkan bawah pada hari ini Senin (21/6), terlihat ada penambahan 14.536 kasus. Dikatakan bahwa jumlah tersebut adalah yang tertinggi selama pandemi Covid menerpa Indonesia sejak bulan Maret 2020 yang lalu.
Sebelumnya Kasus tertinggi covid yang tercatat pada 31 Januari 2021 adalah 14.518. Kemudian, jumlah kasus harian virus Corona ini bertambah sekitar 6.000 – 12.000 kasus. Melonjak lagi pada 6 Februari 2021 yaitu sebanyak 12.156.
Adakah Pasien Sembuh?
Pada Hari Senin (21/6) diketahui tercatat ada 9.233 pasien positif Corona yang sudah dinyatakan sembuh. Sehingga total kumulatif pasien sembuh adalah berjumlah 1.801.761 orang.
Pemerintah juga melaporkan ada tambahan 294 pasien COVID di Indonesia meninggal dunia. Jadi, total kumulatif pasien sembuh berjumlah 54.956 orang.
Saran untuk Lockdown Kembali
Setelah melihat kondisi tersebut, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI, Saleh Partaonan Daulay memberi saran kepada Pemerintah agar memikirkan opsi menerapkan kebijakan karantina wilayah atau “lockdown” pada akhir pekan.
“Pada akhir pekan yaitu sejak Jumat sore, masyarakat tidak diperbolehkan keluar rumah sampai Senin pagi. Sehingga diharapkan tidak terjadi penyebaran COVID-19,” terang Saleh.
Baca Juga:Angka Pandemi kian Meninggi, Butuh Solusi Sepenuh HatiRacun Berbalut Madu
Lalu Menurut Saleh, bahwa seluruh kebijakan yang telah diambil Pemerintah pada saat ini perihal penanganan COVID harus diadakan dievaluasi, sebab telah lama diterapkan.