oleh: Ahmad Abdurrohman Umar
*) Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Pemuda Indonesia saat ini seringkali masih termakan tradisi, menjadikannya pembenaran untuk tidak melakukan tindakan baru. Inovasi masih belum ditemukan, keberanian kita tidak pernah sekalipun terasah. Padahal tidak ada salahnya. Jika kebaikan diukur dari banyaknya menebar kebermanfaatan, maka barangkali kita harus berkaca pada ibu jari kita.
Pemuda memiliki banyak peran dalam mengembalikan hakikat politik di Indonesia. Bagaimana tidak, pemuda masih dibekali dengan semangat juang yang tinggi. Sehingga memungkinkan dapat mengembalikan keadaan politik pada masa ini.
Baca Juga:Pekan Kreativitas Siswa 2018, dari Potensi Menuju PrestasiDiduga Curang, Dua SPBU Disegel
Pertama, pemuda dapat diidentikan dengan cendikiawan atau kaum intelektual. Sebagai kaum intelektual tentu saja pemuda memiliki pemikiran-pemikiran yang dapat membantu untuk mengembalikan hakikat politik di Indonesia.
Kedua, pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan ajang perpolitikan di negara ini. Sebagai generasi penerus bangsa, pemuda harus mengerti tentang politik terutama tujuan politik sehingga mampu mengembalikan hakikat politik di Indonesia.
Ketiga, pemuda sebagai aset perubahan bangsa. Dalam menjalankan perannya, pemuda harus berani menyuarakan kebenaran dan menjunjung tinggi integritas sehingga mampu mengembalikan hakikat politik di tanah air.
Semangat dan integritas yang tinggi dari pemuda akan mampu mengembalikan hakikat politik di bangsa ini. Sumpah pemuda yang dilakukan pada 28 Oktober 1928 telah menjadi bukti tentang keterlibatan pemuda dalam politik Indonesia. Bahkan lebih dari itu, pemuda memiliki peranan besar dalam kemerdekaan Indonesia.
Paradigma yang benar tentang politik akan memberi ketertarikan bagi pemuda untuk belajar politik. Bahkan lebih dari itu, paradigma tersebut mampu menanamkan keinginan yang besar untuk mengambil bagian dalam mengembalikan hakikat politik di tanah air.
Sekarang saatnya pemuda Indonesia yang bergerak secara sinergis untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Seperti yang disampaikan Edmund Burke, seorang negarawan Irlandia yang juga penulis dan politikus, bahwa “satu-satunya yang dapat membuat kejahatan menang adalah orang-orang baik yang tidak berbuat apapun”.(*)