Oleh: Sahiyah
Aktifis dakwah
Palestina membara, I5ra3l Yahudi laknatullah tak henti-hentinya menyerang dan menggempur Gaza dan komplek Masjid al-Aqsa. Korban pun tak terelakkan lagi dari pihak Palestina hingga mencapai ratusan orang, tidak hanya orang dewasa anak-anakpun tak luput menjadi sasaran kebiadaban tentara agresor militer I5ra3l.
Seperti yang dinyatakan oleh mantan Kepala Bin Hendropriyono dan Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais), Soleman B. Ponto bahwa, konflik yang terjadi di Palestina hanyalah perebutan wilayah. (Buletin Kaffah No. 194, 16 Syawal 1442 H/28 Mei 2021).
Dari pernyataan di atas, benarkah masalah Palestina hanyalah persoalan perebutan wilayah?
Baca Juga:Selamat Hari Media Sosial 2021, Posting yang Baik dan Jaga PrivasiMakin Ngeri!!! Hacker Telah Membocorkan 8,4 Miliar Password ke Internet
Ditilik dari sejarahnya, bangsa Yahudi bukanlah penduduk asli Palestina. Zionis Yahudi membuat propaganda, bahwa Palestina merupakan tanah air mereka, dengan legitimasi yang didukung negara barat mereka mengatakan agresi militer yang dilakukan adalah bentuk pembelaan diri dari serangan orang-orang Palestina.
Tahun 1917 terjadi Deklarasi Balfour yang digawangi Inggris, ini awal pendudukan kaum Zionis atas tanah Palestina. Deklarasi ini dibuat oleh Menteri Luar Negeri Inggris, yaitu Arthur Balfour dan ini sekaligus sebagai restu Inggris atas kaum Yahudi di Eropa untuk bermukim di wilayah Palestina. Artinya secara resmi Pemerintah Britania Raya mendukung rencana Zionis mendirikan tanah air di Palestina.
Hal ini dilakukan Pemerintah Inggris dalam rangka untuk mendapatkan dukungan dari para pengusaha kaya Yahudi dan untuk melemahkan dunia Islam dengan cara menciptakan konflik yang berkepanjangan di Timur Tengah.
Pada akhirnya pemerintah Inggris dan Yahudi berhasil meruntuhkan Khilafah Utsmaniyah, ini awal masuknya warga Yahudi ke Palestina untuk merampas tanah dan membunuhi warganya.
Akibat dari pendudukan kaum Zionis atas Palestina, ratusan ribu warga Palestina meninggal, penderitaan demi penderitaan pun mereka alami secara terus-menerus. Bercokolnya kaum penjajah Zionis I5ra3l inilah penyebab penderitaan kaum Muslim yang berkepanjangan.
Hari ini kita menyaksikan dengan jelas negeri-negeri Muslim menjalin hubungan diplomatik dan mengakui keberadaan negara I5ra3l. Tak satupun dari mereka berpihak membela Palestina, alih-alih mengirim pasukan militernya untuk melindungi negeri Kinanah, yang ada justru mereka bermesraan dengan Zionis I5ra3l laknatullah ‘alaih.