Pedagang di Pasar Kosambi Keluhkan Biaya Sewa Ruko yang Mahal

Pedagang di Pasar Kosambi Keluhkan Biaya Sewa Ruko yang Mahal
0 Komentar

KARAWANG – Para pedagang di Pasar Kosambi mengungkapkan keluhan mereka terkait biaya sewa ruko yang dinilai tinggi. Keluhan ini muncul setelah adanya pembongkaran pasar di Desa Duren, Kecamatan Klari, yang bertujuan untuk pembenahan pasar.

Namun, hingga saat ini, proses pembenahan pasar belum juga selesai, dan pedagang telah direlokasi ke tempat lain yang tidak jauh dari lokasi lama.

Salah seorang pedagang di Pasar Kosambi, Fantona (37), yang saat ini menyewa ruko sementara selama proses pembangunan pasar, merasa sangat terbebani dengan biaya sewa ruko tersebut. Menurutnya, biaya sewa ruko yang cukup mahal ini menjadi beban tambahan, terutama karena penjualan mereka juga sedang sepi.

Baca Juga:Ngeri!! Tunggakan Perumda Tirta Rangga Subang Capai Rp10 MiliarKarang Taruna Siap Gelar BBKT di Kecamatan Pagaden Barat

“Saya sebagai pedagang di Pasar Kosambi sangat terbebani dengan biaya sewa ruko sementara ini. Biaya sewa yang cukup mahal membuat situasi semakin sulit. Sebelumnya, saya memiliki ruko di sini, namun karena bangunan harus dibongkar dan diperbaiki agar lebih rapi, saya terpaksa pindah ke tempat sementara dengan biaya sewa yang cukup mahal,” ujar Fantona.

Di sisi lain, Kades H. Abdul Halim Sukaeri, yang akrab disapa Ebeh Halim, mengadakan sosialisasi pada hari Jumat yang dihadiri oleh pihak ACN, Kopasko, dan pihak Rahayu Jaya. Dalam pertemuan tersebut, Ebeh Halim menyampaikan hasil musyawarah terkait biaya sewa ruko.

“Hasil musyawarah, menurut saya, biaya sewa dapat dihilangkan jika pembangunan pasar tidak dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Selebihnya, saya tidak memiliki informasi lebih lanjut dan tidak dapat memberikan rincian mengenai pedagang di Pasar Kosambi yang direlokasi,” ujar Kades Duren.

 

0 Komentar