Penjelasan Fenomena Aphelion yang Kembali Menjadi Perbincangan Hangat

Fenomena Aphelion
Fenomena Aphelion
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Baru-baru ini, fenomena Aphelion kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial. 

Sebuah pesan berantai beredar luas, menghubungkan fenomena ini dengan cuaca dingin yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia pada awal tahun 2022.

Tapi benarkah Aphelion berpengaruh pada suhu di Bumi?

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hal tersebut tidak benar. Aphelion tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap suhu di Bumi.

Penjelasan dari BMKG

Baca Juga:Suhu Dingin di Indonesia adalah Fenomena Biasa Musim Kemarau, Bukan Akibat AphelionHarga Emas Dunia Dibuka Melemah Di Atas US$2.400, Investor Cermati Pernyataan Pejabat The Fed

Aphelion adalah titik di orbit Bumi ketika planet ini berada pada jarak terjauh dari Matahari.

Fenomena ini terjadi setiap tahun pada periode Juli.Pada tahun 2022, Aphelion terjadi pada tanggal 4 Juli.

Jarak Bumi ke Matahari saat Aphelion sekitar 152 juta kilometer, sedangkan saat Perihelion (titik terdekat) sekitar 147 juta kilometer.

Meskipun ada perbedaan jarak, perbedaan intensitas sinar matahari yang diterima Bumi terbilang kecil, sehingga tidak berdampak signifikan terhadap suhu.

BMKG menegaskan bahwa cuaca dingin yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia pada awal 2022 disebabkan oleh faktor lain, seperti:

-Siklus Musiman: Pada periode tersebut, Indonesia sedang memasuki musim hujan dengan puncak di bulan Februari.

-Fenomena La Nina: La Nina dapat menyebabkan penurunan temperatur di beberapa wilayah Indonesia.

Baca Juga:Harga Emas Antam Naik Rp 4.000, Investor Jangka Panjang Tetap Untung!Google Tetap Melacak Pengguna Meskipun Riwayat Lokasi Dimatikan, Begini Cara Menghentikannya!

-Kondisi Lokal: Faktor geografis dan topografi juga dapat memengaruhi suhu di suatu daerah.

Fenomena Aphelion tidak secara langsung menyebabkan cuaca dingin di Bumi.

Cuaca dingin yang terjadi di Indonesia pada awal 2022 disebabkan oleh faktor lain, seperti siklus musiman, La Nina, dan kondisi lokal.

Penting untuk memperoleh informasi dari sumber terpercaya, seperti BMKG, untuk menghindari misinformasi terkait cuaca dan iklim.

0 Komentar