PASUNDAN EKSPRES – 30 November 2023 , Peretasan data pemilu yang dilakukan oleh sekelompok orang pada Senin (28/11) lalu, mengundang keprihatinan berbagai pihak. Peretasan tersebut dinilai dapat mengganggu kelancaran penyelenggaraan pemilu yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024 mendatang.
Salah satu pihak yang turut prihatin atas peretasan tersebut adalah Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Prof. Mahfud MD. Dalam wawancara dengan para wartawan, setelah mengisi acara seminar kebangsaan di Universitas Buddhi Dharma, Tangerang, Rabu (29/11/2023). Mahfud MD meminta KPU untuk segera memperkuat sistem keamanan data pemilu.
“Pertama, KPU sendiri harus muat sistem yang sungguh-sungguh terjadinya peretasan. Kemudian kepada warga masyarakat siapapun Anda, jangan meretas hal-hal yang begitu. Itu adalah kepentingan negara, itu untuk bangsa dan negara kita, eh penyelenggaraan pemilu dengan baik dengan segala datanya yang tepat,” kata Mahfud MD.
Baca Juga:Data Pemilih KPU Bocor! Lebih dari 204 Juta Data dijual Dengan Harga Rp.414 MiliarResep Kue Sarang Semut, Camilan Manis dan Legit yang Legendaris
Mahfud MD juga berharap KPU lebih berhati-hati dalam mengelola data pemilu. Pasalnya, peretasan tersebut dapat membuka peluang terjadinya kecurangan dalam pemilu.
“Saya belum sejauh itu ya. Saya tidak tahu peretasan itu apa akan bisa mengganggu nanti proses-proses berikutnya. Itu kan data ya, baru data ya, kan data mulai dari sekarang ya direkonsolidasi lagi, konsolidasi data lagi sehingga nanti ada akurasi. Ini masih cukup waktu menurut saya, dan sesudah itu dibuat sebuah sistem yang tidak mudah dibobol lagi,” Mahfud MD.
Sementara itu, Ketua Umum KPU, Hasyim Asy’ari, mengatakan bahwa peretasan tersebut tidak akan mempengaruhi proses pemilu. Menurutnya, data pemilu yang diretas adalah data arsip, bukan data yang digunakan untuk penyelenggaraan pemilu.
“Data yang diretas itu adalah data arsip, bukan data yang digunakan untuk penyelenggaraan pemilu. Data yang digunakan untuk penyelenggaraan pemilu itu data yang masih dalam proses pengolahan dan konsolidasi,” kata Hasyim.
Hasyim juga mengatakan bahwa KPU akan segera memperkuat sistem keamanan data pemilu. KPU akan bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk meningkatkan keamanan data pemilu.
“Kami akan segera memperkuat sistem keamanan data pemilu. Kami akan bekerja sama dengan BSSN untuk meningkatkan keamanan data pemilu,” ujar Hasyim.