Produksi Ikan di Subang Tinggi, Tapi Konsumsi Masyarakatnya Rendah

Produksi Ikan di Subang Tinggi, Tapi Konsumsi Masyarakatnya Rendah
PELELANGAN IKAN: Ikan hasil tangkapan nelayan di lelang di salah satu TPI di Kecamatan Blanakan. Kabupaten Subang menduduki peringkat ke-3 di Jawa Barat dengan produksi ikan laut sebanyak 22.000 ton pada tahun 2023.
0 Komentar

SUBANG-Kabupaten Subang menduduki peringkat ke-3 di Jawa Barat dengan produksi ikan laut sebanyak 22.000 ton pada tahun 2023. Sementara itu, Indramayu berada di peringkat pertama dengan 113.000 ton, dan Cirebon di peringkat kedua dengan 28.000 ton.

Sementara bidang perikanan budidaya di Subang, memiliki potensi cukup besar. Pembudidaya mampu memproduksi 46.000 ton per tahun dengan berbagai jenis ikan seperti mas, lele, patin, nila, dan lainnya dalam kolam air deras, tenang, hingga bioflok.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang, Budi Rakhmat menyatakan, produksi ikan Subang merupakan yang terbesar di Jawa Barat. Faktornya melibatkan luas lahan, kondisi alam, dan partisipasi aktif masyarakat sebagai nelayan dan pembudidaya.

Baca Juga:Relawan Beta Gibran Subang Gelar Konsolidasi Sekaligus Pelatihan DigitalKetua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan Ajak Anak Muda Lengkapi Identitas Kependudukan

“Kami bersyukur karena Subang didukung oleh alam, luas lahan, dan banyaknya masyarakat yang terlibat sebagai nelayan dan pembudidaya,” katanya.
Hingga akhir tahun 2023, produksi ikan tangkap dari perairan laut Subang mencapai 22.000 ton, belum termasuk hasil produksi pembudidaya air tawar dan payau yang mencapai 46.000 ton.

Produksi yang melimpah, Subang menarik perhatian pembudidaya dan nelayan dari kabupaten lain yang berminat memproduksi ikan. Budi menyebut, banyak nelayan dan pembudidaya dari luar kabupaten tertarik melihat potensi luar biasa Subang.

Capaian produksi ikan juga berdampak positif pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Subang. Pada tahun 2022, target PAD dari transaksi lelang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI)sebesar Rp500 juta berhasil tercapai. Tahun ini, targetnya meningkat menjadi Rp1 miliar, yang diprediksi akan tercapai.

Budi mengungkapkan meskipun produksi ikan melimpah, tingkat konsumsi masyarakat terhadap ikan masih rendah. Namun, pihaknya terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengonsumsi ikan.

Berdasarkan data, angka konsumsi ikan di Subang terus mengalami peningkatan, pada 2022 angkanya mencapai 45,7 kg/kapita. Angka ini naik sebesar 17.5 persen dibanding 2021 sebesar 38,9 kg/kapita.

Angka itu masih rendah jika dilihat dari angka konsumsi ikan secara nasional. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat, angka konsumsi ikan nasional mencapai 55,37 kg/kapita pada 2021.

Pembudidaya ikan air tawar asal Cijambe, Subang, Lukman mengatakan, ia berhasil memproduksi 8.000 ekor ikan per tahun dengan konsep pembesaran. “Benih ikan dibelinya di Pagaden. Kemudian dibesarkan selama 3 bulan sebelum dijual ke Cirata, Purwakarta, dengan hasil yang memuaskan,” katanya.(ygo/ysp/ery)

0 Komentar